Reporter: Amalia Fitri | Editor: Tendi Mahadi
Berdasarkan catatan Kontan, kontribusi nilai kontrak tersebut berasal dari Gedung Kampus Institut Teknologi dan Kesehatan Jakarta senilai Rp136 miliar dan Gedung Apartemen Grand Central Bogor senilai Rp250 miliar.
Proyek infrastruktur, seperti pembuatan bendungan, bandara, jalan kereta api, dan proyek-proyek EPC menempati porsi sebesar 22,3%. Sementara proyek pembangunan gedung mendominasi sebesar 73,8%. Adapun proyek pembangunan jalan dan jembatan berkontribusi sebesar 3,9%.
Baca Juga: Lunasi utang dan bangun proyek, PTPP menerbitkan obligasi Rp 1,25 triliun
Noegroho menjelaskan, perseroan juga telah menerima total pembayaran proyek LRT Jabodebek fase I sekitar Rp 8,3 triliun dari PT Kereta Api Persero (KAI), sampai dengan Oktober 2019.
Pihaknya berharap, dari pencairan dana proyek yang sedang berjalan, dapat mendorong performa kas operasional menjadi positif pada akhir tahun. Berdasarkan laporan keuangan kuartal III 2019, kas operasi ADHI tercatat negatif sebesar Rp3,08 triliun.
Perolehan tersebut lebih tinggi 47,36% dibandingkan dengan arus kas operasi periode yang sama tahun lalu senilai Rp2,09 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News