kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,02   -8,28   -0.91%
  • EMAS1.318.000 0,61%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

PUPR sarankan pengusaha sepanjang ruas Tol Trans Jawa berpikir kreatif


Selasa, 26 Juni 2018 / 17:44 WIB
 PUPR sarankan pengusaha sepanjang ruas Tol Trans Jawa berpikir kreatif
ILUSTRASI. TOL FUNGSIONAL BATANG-SEMARANG


Reporter: Kiki Safitri | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Keluhan pengusaha hotel terkait lesunya bisnis hotel akibat pembangunan ruas tol Trans Jawa, menurut Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) hanya sementara. Oleh karena itu Kementerian PUPR mengimbau pelaku bisnis untuk berpikir kreatif.

"Jangan dilihat sebagai persaingan atau ancaman. Karena ini peluang, market berpeluang lebih besar dengan adanya poin ini," kata Kepala Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR Endra Atmawidjaja saat dihubungi Kontan.co.id, Selasa (26/6).

Endra menambahkan bahwa pelaku usaha harus mulai berpikir untuk mulai mempromosikan produk mereka di kawasan padat pengunjung transit, seperti rest area.

"Paling enggak di rest area itu ada untuk etalasenya misalnya UMKM. Supaya industri kecil bisa memperlihatkan produknya di situ," ujarnya.

Saat ini sendiri menurut Endra terjadi pergeseran selera pasar. Hal inilah yang seharusnya dimanfaatkan pelaku usaha untuk meningkatkan daya jualnya. Misalkan saja dengan mengkoordinasikan hasil produksi UMKM kepada pemerintah kabupaten.

"Jadi kita memang para pengusaha harus shifting pada industrinya. Karena yang bergerak ini kan logistik. Jadi kalau kita punya industri batik, telur asin dan industri rumah tangga lainnya itu harus di koordinasikan dengan pemerintah kabupaten dan melihat ini sebagai peluang baru," ucapnya.

Endra mengatakan janganlah masalah pembangunan tol ini terus dikaitkan dari segi negatifnya saja. Lihatlah ini sebagai sebuah peluang usaha yang dapat menumbuhkan banyak peluang-peluang pengembangan di masyarakat.

"Jadi perlu shifting. Jangan melihat masalah bahwa pedagang pantura sengsara. Kalau dia (pengusaha) bekerja dengan cara yang sama, itu namanya distribution. Kan kalau di ekonomi kita enggak boleh menyalahkan kondisi. Kita harus cari peluang baru mengembangkan ekonomi dengan cara berbeda." ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×