Reporter: Vina Elvira | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pyridam Farma Tbk (PYFA) optimistis kinerja perusahaan di sisa tahun ini akan terus menguat. Optimisme tersebut salah satunya didukung oleh konsolidasi penuh dari pabrik-pabrik utama perseroan.
Direktur Keuangan PYFA, Sinta Ningsih mengungkapkan faktor yang akan menjadi pendongkrak pertumbuhan penjualan ke depan adalah utilisasi penuh atas ekspansi pabrik anak usaha PYFA, yakni Probiotec di Kemps Creek yang sudah beroperasional mulai bulan November 2025.
Selain itu, Probiotec juga telah mengantongi izin lisensi dari Therapeutic Goods Administration (TGA) dan sertifikasi Halal AIHCO untuk mendukung rencana ekspansi global.
“Dengan fundamental operasional yang terus menguat dan proses integrasi yang berjalan sesuai rencana, PYFA meyakini prospek pertumbuhan yang solid di tahun 2026,” ungkap Sinta, dalam keterangan resminya, Rabu (5/11/2025).
Baca Juga: Beban Keuangan Naik, Pyridam Farma (PYFA) Kembali Cetak Rugi per Kuartal III-2025
Hingga kuartal III-2025, PYFA tercatat membukukan pendapatan sebesar Rp 2,06 triliun, meningkat 77,3% dibandingkan periode yang sama tahun lalu senilai Rp 1,16 triliun.
Pertumbuhan kinerja di sepanjang tahun berjalan didorong oleh penguatan di seluruh pilar bisnis PYFA. Pertama, ada segmen CDMO (Contract Development and Manufacturing Organization), yang berhasil mendapatkan kontrak kerja sama dari sejumlah principal internasional, seperti Eli Lilly, Amgen, Lundbeck, dan Merz Pharma.
Selanjutnya, segmen obat-obatan resep menunjukkan angka penjualan yang kuat, dengan tingginya penjualan dari produk berbagai portofolio produk inovatif dan pertama di Indonesia yang masuk dalam kategori New Chemical Entity (NCE).
Selain itu, segmen Over-the-Counter (OTC) juga menunjukkan pertumbuhan signifikan. Melalui lini PYFAHealth dan PYFABeauty, perseroan terus memperluas jangkauan produknya ke jaringan apotek serta ritel kesehatan dan kecantikan di Indonesia.
Baca Juga: Lewat Pyfa Health, Pyridam Farma (PYFA) Luncurkan Kampanye BodyVestment
Mengutip laporan keuangan pPerseroan, EBITDA tercatat positif Rp 133,32 miliar hingga kuartal III-2025, naik 100, 6% dibandingkan periode yang sama tahun 2024 sebesar Rp 66,44 miliar. Penguatan ini didukung oleh kenaikan pendapatan sebesar 77,3% secara tahunan.
“Hal ini membuktikan bahwa bisnis inti perseroan, termasuk kontribusi dari entitas baru, tetap berjalan kuat dan efisien,” jelasnya.
Sejalan dengan ekspansi bisnis dan integrasi pasca-akuisisi, beban pokok penjualan tercatat sebesar Rp 1,64 Triliun. Meskipun demikian, perseroan berhasil menjaga efisiensi dan profitabilitas yang tercermin lewat kenaikan laba kotor sebesar 41,28% YoY menjadi Rp 417,86 miliar.
“Kenaikan beban pokok penjualan merupakan bagian yang telah diantisipasi dari strategi integrasi dan ekspansi kami,” tandasnya.
Hingga akhir September PYFA membukukan rugi tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 365,81 miliar. Angka ini membengkak 70,75% dari rugi per September 2024 sebanyak Rp 214,23 miliar.
Selanjutnya: Hadapi Era AI, Menteri Ketenagakerjaan Tekankan Transformasi Pengelolaan SDM
Menarik Dibaca: 6 Susu yang Paling Sehat untuk Diminum, Baik untuk Kesehatan Tubuh
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













