Reporter: Leni Wandira | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah percepatan transformasi digital nasional, RDS Group mempertegas komitmennya memperkuat lini bisnis keamanan siber dan integrasi sistem (system integration).
Melalui entitas usahanya, RDS System Integration (BION), perusahaan menghadirkan solusi teknologi terintegrasi berbasis pendekatan Zero Trust untuk membantu korporasi mengelola risiko digital yang semakin kompleks di era ekonomi berbasis data.
Langkah ini menjadi bagian dari strategi RDS Group dalam menjawab lonjakan kebutuhan keamanan digital lintas industri mulai dari sektor pemerintahan, keuangan, asuransi, hingga layanan publik.
Baca Juga: RDS Group Mantapkan Langkah di Bisnis Keamanan TI dengan Konsep Zero Trust
Seluruh sektor tersebut menghadapi tantangan yang sama: menjaga keamanan data dan kepercayaan pengguna di tengah meningkatnya ancaman siber dan potensi kebocoran informasi.
Menurut General Manager RDS System Integration Linda Kristianto, pendekatan Zero Trust menjadi fondasi penting dalam membangun sistem pertahanan digital yang tangguh dan berlapis.
Prinsip never trust, always verify memastikan setiap akses dan interaksi digital harus diverifikasi, baik dari sisi internal maupun eksternal.
“Perlindungan data kini tidak lagi sekadar kepatuhan regulasi, melainkan bagian dari strategi bisnis yang menentukan daya saing perusahaan,” ujar Linda kepada Kontan.co.id, Selasa (6/10/2025).
Linda yang telah lama berkecimpung di dunia teknologi menjelaskan, tantangan integrasi sistem kini jauh lebih kompleks dibanding masa lalu.
“Masalah di dunia teknologi saat ini tidak sederhana. Solusi yang dihadirkan harus dinamis dan mampu beradaptasi dengan perubahan zaman,” ujarnya.
Baca Juga: Waspadai Serangan Digital, Begini Cara Cerdas Melindungi Diri dari Ancaman Online
Bagi Linda, teknologi bukan sekadar soal inovasi, tetapi tentang menciptakan solusi visioner yang berdampak.
Ia juga ingin membuka ruang lebih luas bagi perempuan untuk berperan aktif dalam membangun masa depan teknologi Indonesia.
Sebagai bagian dari RDS Group, Linda memimpin RDS System Integration dalam menghadirkan solusi end-to-end di bidang IT dan keamanan siber melalui tiga pilar utama:
Preventif, dengan penerapan Zero Trust Access, pengamanan jaringan, dan perlindungan endpoint yang mencegah malware masuk ke sistem internal.
Kuratif, melalui real-time monitoring untuk mendeteksi anomali sejak dini serta penggunaan Cyber Recovery Vault, brankas data terisolasi untuk memastikan pemulihan cepat dan aman.
Berkelanjutan, dengan sistem yang dirancang agar perusahaan dapat memitigasi risiko secara menyeluruh, dari perlindungan awal hingga pemulihan pasca insiden.
Baca Juga: Menkum Supratman Sebut Pemerintah Tengah Susun Draf RUU Keamanan dan Ketahanan Siber