kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.758.000   -23.000   -1,29%
  • USD/IDR 16.565   0,00   0,00%
  • IDX 6.511   38,26   0,59%
  • KOMPAS100 929   5,57   0,60%
  • LQ45 735   3,38   0,46%
  • ISSI 201   1,06   0,53%
  • IDX30 387   1,61   0,42%
  • IDXHIDIV20 468   2,62   0,56%
  • IDX80 105   0,58   0,56%
  • IDXV30 111   0,69   0,62%
  • IDXQ30 127   0,73   0,58%

Realisasi investasi sektor perikanan 2013 naik 27%


Rabu, 12 Maret 2014 / 07:10 WIB
Realisasi investasi sektor perikanan 2013 naik 27%
ILUSTRASI. Cara menanam rumput jepang di lahan sempit.


Reporter: Maria Elga Ratri | Editor: Herlina Kartika Dewi

JAKARTA. Realisasi investasi di bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan (P2HP) pada tahun 2013 mencapai Rp 2,62 triliun, naik 27,18% dibanding tahun 2012 yang sebesar Rp 2,06 triliun.

Direktur Usaha dan Investasi Direktorat Jenderal P2HP Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) I Made W. Arthajaya mengatakan, tahun lalu, investasi terbesar berasal dari penanaman modal dalam negeri (PMDN) Rp 1,95 triliun atau 74% dari total investasi P2HP sepanjang 2013. "Paling banyak perkembangan di unit pengolahan ikan (UPI), cold storage, pabrik es, pengolahan tepung ikan dan lain-lain," jelas Made, baru-baru ini.

Saut Parulian Hutagalung Direktur Jenderal P2HP KKP mencontohkan, beberapa investasi penting di 2013 antara lain pembangunan cold storage di Jakarta berkapasitas 45.000 ton per tahun. Selain itu, perluasan pabrik pengalengan ikan dengan membangun unit pengolahan tepung ikan di Banyuwangi. Sayangnya, Saut enggan membeberkan berapa nilai investasi yang berhasil terserap dari pembangunan ini.

Tahun ini, kata Made, KKP akan terus mendorong investasi perikanan dengan promosi terpadu. Menurutnya, kebutuhan investasi di sektor perikanan diperkirakan sekitar Rp 31 triliun. Kebutuhan ini akan berusaha dipenuhi mulai tahun ini (2014) sampai lima tahun mendatang.

Made bilang, sub sektor perikanan budidaya dan perikanan tangkap merupakan sub sektor yang membutuhkan investasi paling besar, masing-masing sekitar Rp 19,35 triliun dan Rp 19 triliun. Dana investasi ini digunakan untuk pembangunan lahan kolam, pembenihan, unit pengolahan pakan, sarana budidaya, irigasi, pelabuhan, kapal penangkapan dan sarana penangkapan ikan.

Pada tahun ini, Direktorat Jenderal P2HP KKP berharap bisa menggalang investasi hingga Rp 3 triliun. "Investasi ini tidak bisa ditarget, namun didorong untuk terus tumbuh," jelas Made.

Data yang diolah dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dan KKP menunjukkan, investasi yang diserap sub sektor perikanan tangkap dan perikanan budidaya tak terlalu besar. Pada 2011, investasi di sektor perikanan primer ini hanya Rp 110, 1 miliar dan naik jadi Rp 333,7 miliar di 2012. Namun, pada 2013 investasi di sektor ini susut jadi Rp 114,1 miliar.

Meski kebutuhan investasi di sektor perikanan cukup besar, tapi masih ada beberapa faktor penghambat investasi di bidang ini, diantaranya tumpang tindih aturan pemerintah pusat dan pemerintah daerah yang membuat ketidakpastian dalam investasi. Untuk menarik minat investasi di sektor perikanan, KKP menilai perlu ada insentif atau stimulus fiskal bagi investor.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×