Reporter: Filemon Agung | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina optimistis dapat menjaga kinerja proyek Refinery Development Master Plant (RDMP) alias Kilang Balikpapan saat memasuki fase new normal nanti.
VP Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman mengatakan, realisasi pengerjaan proyek saat ini telah mencapai 16,32% atau meningkat dari capaian kuartal I lalu yang sebesar 15,02%. Adapun, perkembangan RDMP Balikpapan per 17 Mei 2020 meliputi empat pekerjaan yakni engineering (6,05%), procurement (5,85%), construction (4,38%) dan commisioning (0,03%) sehingga secara keseluruhan mencapai 16,32%.
“Megaproyek RDMP dan GRR merupakan proyek strategis nasional yang telah ditetapkan untuk terus dijalankan di tengah pandemi covid-19 serta fluktuasi harga minyak mentah dan kurs rupiah terhadap dolar AS. Proyek ini penting untuk memastikan ketahanan dan kemandirian energi nasional dapat segera terwujud,” ujar Fajriyah dalam keterangan resmi, Rabu (27/5).
Baca Juga: Investasi hilir migas tahun ini terganjal pandemi corona
Sejalan dengan the new normal, Pertamina telah menyiapkan protokol perlindungan Covid-19 untuk melindungi pekerja, pelanggan, pemasok serta mitra bisnis. Penerapan protokol tersebut antara lain dengan mewajibkan penggunaan masker, sarung tangan, jaga jarak (social distancing) serta penyemprotan disinfektan pada seluruh area operasi.
Sekadar informasi, kehadiran Kilang Balikpapan bakal meningkatkan kapasitas pengolahan kilang dari 260.000 barel per hari menjadi 360.000 barel per hari serta meningkatkan kualitas produk BBM dari setara Euro II menjadi setara Euro V. Proyek RDMP Balikpapan juga disinergikan dengan pembangunan New Crude Lawe-Lawe Tankage Facility dengan kapasitas penyimpanan sebesar 2 juta barel.
Baca Juga: Permintaan BBM domestik anjlok, Pertamina turunkan kapasitas operasi sejumlah kilang
Saat ini, lewat sejumlah proyek Grass Root Refinery (GRR) dan RDMP, Pertamina telah menyerap sekitar 5.000 tenaga kerja. Mayoritas tenaga kerja ini bekerja untuk proyek RDMP Balikpapan.
Fajriyah pun memastikan pekerja di RDMP Balikpapan didominasi pekerja lokal, sehingga Pertamina harus terus menjaga keberlangsungan proyek ini agar ekonomi masyarakat di wilayah operasi bisa terus tumbuh dan bergerak maju.
“Dengan dukungan seluruh stakeholder, Pertamina akan terus menuntaskan megaproyek RDMP dan GRR sesuai target. Harapannya, pada tahun 2026, kita sudah mandiri dengan tidak lagi mengimpor BBM,” pungkas Fajriyah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News