Reporter: Mochammad Fauzan | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Real Estate Indonesia (REI) optimistis memastikan sektor properti tetap tumbuh signifikan pada 2019. Menurutnya, hal tersebut seiring dengan selesainya beberapa proyek infrastruktur yang meningkatkan daya beli masyarakat.
Sekretaris Jenderal DPP REI Paulus Totok Lusida mengatakan, sepanjang Januari hingga Agustus tahun 2018, sektor properti mengalami tantangan berat. Namun disisi lain, bisnis properti masih bisa bernafas karena meningkatnya penjualan rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
"Tahun lalu kita relatif stagnan semua, karena realisasi MBR saja, REI itu kira kira ambil porsi 55%-60% untuk MBR." Ujar Paulus, Kamis (24/1).
Country General Manager Rumah123.com Ignatius Untung menambahkan, masyarakat tidak perlu khawatir membeli properti di tahun politik. Sebab menurutnya, tahun 2019 merupakan waktu yang tepat untuk membeli rumah.
"Tahun ini dugaan saya sampai 2019 ini sih stagnan ya, karena mau politik dan nanti ada masuk lebaran, semester II baru mulai bergeliat sih mulai naik,"imbuhnya.
Berdasarkan data konsumen di tahun 2018, harga rumah yang diminati berkisar Rp 500 juta hingga Rp 1 miliar.
"Kalau segmennya masih dibawah Rp 1 miliar ya, rumah tapak itu masih Rp 1 miliar masih kenceng sekali.L, apartment sampai Rp 800 juta itu masih kencang sekali." ucap Ignatius, Kamis, (24/1).
Kepala Sub bidang Primer Badan Kebijakan Fiskal (BKF), Asep Nurwanda, memprediksi tahun 2019 pertumbuhan sektor properti akan tetap stabil meski banyak rintangan. Asep menjelaskan pada 2018 lalu pertumbuhan sektor properti tercatat berada di angka 3,4 %.
"Angka tersebut berada di bawah target APBN secara umum yang sebesar 4,3 %." ujar Asep, Kamis (24/1)."
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News