Reporter: Dimas Andi | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kelangsungan bisnis perusahaan yang bergerak di bidang energi, PT Sugih Energy Tbk tengah terancam akibat pandemi virus corona yang melanda Indonesia.
Sejatinya, emiten berkode saham SUGI ini memiliki recana untuk mengelola 44 sumur minyak tua di Blok Cepu pada tahun 2020.
Namun, Direktur Utama Sugih Energy David K. Wiranata menyampaikan, rencana bisnis tersebut batal terlaksana akibat dampak penyebaran wabah Covid-19 di Indonesia. “Rencana batal juga karena harga minyak yang jatuh,” tambah dia, Sabtu (23/5).
Asal tahu saja, harga minyak dunia baik jenis West Texas Intermediate (WTI) maupun Brent saat ini masih terjerembab di kisaran US$ 30 per barel. Sektor hulu minyak dan gas (migas) rentan tertekan ketika harga minyak dunia jatuh.
Baca Juga: Sugih Energy (SUGI) membuka peluang masuk ke bisnis gas alam cair
Sebenarnya, pada Januari lalu SUGI telah menandatangani memorandum of agreement (MoA) dengan PT Nureka terkait rencana pengelolaan sumur minyak tua tersebut. Ke-44 sumur minyak tua di Blok Cepu yang hendak dikelola SUGI memiliki potensi kapasitas produksi sebesar 2.000 BOPD. Saat ini, baru tiga sumur yang telah beroperasi dengan normal.
Di sisi lain, SUGI masih berupaya melanjutkan rencana bisnisnya di bidang penyediaan gas alam cair atau Liquified Natural Gas (LNG) untuk pembangkit listrik. Bisnis ini dianggap potensial mengingat pemerintah sedang gencar mengurangi penggunaan pembangkit listrik berbasis bahan bakar fosil.
Saat ini, manajemen SUGI masih melakukan hitung-hitungan nilai investasi yang dibutuhkan untuk mengeksekusi agenda bisnis tersebut. “Sekarang kami sedang follow up bisnis LNG. Ada beberapa pihak yang akan bersinergi dengan Sugih Energy,” ujar David tanpa memberi tahu siapa mitra yang dimaksud.
Perusahaan ini pun masih berupaya mencari investor-investor baru untuk melancarkan agenda ekspansinya.
Hanya, memang harus diakui bahwa pandemi Corona sangat mempengaruhi jadwal agenda bisnis SUGI sepanjang tahun ini.
Apalagi, di saat yang sama SUGI masih melakukan restrukturisasi internal termasuk pembenahan laporan keuangan perusahaan. Usaha tersebut menjadi sulit lantaran rencana Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang harusnya berlangsung di awal Mei harus tertunda.
Baca Juga: Gunakan Capex, Sugih Energy Akan Terbitkan Laporan Keuangan untuk 2018 dan 2019
Sekadar catatan, terakhir kali SUGI merilis laporan keuangannya adalah di kuartal III-2018 silam. Saat itu, mereka mengalami rugi bersih US$ 1,34 juta atau meningkat 55,5% (yoy). Akan tetapi, pendapatannya naik 219% (yoy) menjadi US$ 826.267.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News