kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.164.000   41.000   1,93%
  • USD/IDR 16.695   76,00   0,46%
  • IDX 8.125   85,16   1,06%
  • KOMPAS100 1.130   12,55   1,12%
  • LQ45 811   6,69   0,83%
  • ISSI 282   3,69   1,32%
  • IDX30 425   2,99   0,71%
  • IDXHIDIV20 489   5,53   1,14%
  • IDX80 124   1,36   1,11%
  • IDXV30 133   1,56   1,18%
  • IDXQ30 135   1,11   0,83%

Resmikan Pabrik Baru Dongsung Chemical, Rosan: Industri Kimia Sangat Strategis


Kamis, 01 Mei 2025 / 08:57 WIB
Resmikan Pabrik Baru Dongsung Chemical, Rosan: Industri Kimia Sangat Strategis
ILUSTRASI. Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani hadiri peresmian pabrik baru Dongsung Chemical di Karawang (30/4/2025).


Reporter: Muhammad Alief Andri | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Investasi Rosan Roeslani menegaskan pentingnya keberadaan industri kimia seperti Dongsung Chemical dalam mendukung ekosistem industri nasional.

Hal ini disampaikan Rosan saat menghadiri peresmian pabrik baru Dongsung Chemical Indonesia di Karawang, Jawa Barat, Rabu (30/4).

“Ini adalah industri yang sangat strategis karena produk-produk kimia yang dihasilkan menjadi bahan baku penting bagi banyak sektor industri, seperti otomotif, sepatu, hingga furnitur. Kehadiran pabrik ini akan mendorong pertumbuhan industri hilir sekaligus meningkatkan kapasitas ekspor Indonesia,” ujar Rosan, Rabu (30/4).

Ia menyebut nilai investasi yang sudah terealisasi dari proyek ini mencapai lebih dari Rp 1,5 triliun. Selain memperkuat rantai pasok dalam negeri, kehadiran industri kimia juga membuka peluang besar bagi substitusi impor dan peningkatan daya saing Indonesia di pasar global.

Baca Juga: Cegah Insiden Bencana, Industri Kimia Wajib Susun Dokumen Keselamatan

Rosan juga mencatat, Korea Selatan masih menjadi salah satu investor asing terbesar di Indonesia. “Investasi Korea tahun lalu mencapai sekitar US$3 miliar dan terus meningkat. Bahkan, banyak perusahaan Korea yang masuk melalui negara ketiga seperti Malaysia,” ungkapnya.

Terkait kebijakan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), Rosan menyebut bahwa pemerintah sedang menyusun revisi aturan yang akan lebih mendorong investor. “TKDN akan tetap berjalan, tapi bentuknya lebih kepada pemberian insentif fiskal bagi mereka yang memenuhi persentase tertentu. Ini pendekatannya lebih positif,” jelasnya.

Ia berharap regulasi yang lebih pro-investasi dan fleksibel akan meningkatkan minat investor global untuk menanamkan modal di Indonesia.

Baca Juga: Melongok Prospek dan Tantangan Industri Kimia di Tahun 2025

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Business Contract Drafting GenAI Use Cases and Technology Investment | Real-World Applications in Healthcare, FMCG, Retail, and Finance

[X]
×