Reporter: Vatrischa Putri Nur | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pepsico Indonesia meresmikan pabrik pertamanya di Cikarang, Jawa Barat. Pabrik ini dibangun dengan total investasi US$ 200 juta atau mencapai Rp 3,3 triliun.
Pada acara peresmian pabrik ini, Wakil Menteri Perindustrian, Faisol Riza, turut serta hadir untuk meresmikan pabrik yang dibangun di lahan seluas 60.000 m² ini.
"Terima kasih kepada Pepsico yang sudah memberikan kepercayaan kepada pemerintah dan masyarakat Indonesia untuk menginvestasikan dana sebesar Rp 3,3 triliun sehingga bisa mengembalikan, kembali dan menambah bobot dari industri makanan dan minuman di Indonesia," jelas Faisol dalam agenda peresmian pabrik baru Pepsico di Cikarang Jawa Barat, Rabu (18/6).
Ada pun, pabrik ini nantinya akan fokus untuk memproduksi makanan ringan dengan merek Cheetos, Lay's, dan Doritos.
Baca Juga: PepsiCo Bangun Pabrik Rp 3 Triliun, Lays, Doritos, dan Cheetos Kembali Beredar
Setelah kembali lagi hadir di pasaran Indonesia, Director of Government Affairs and Corporate Communications Pepsico Indonesia Gabrielle Angriani Johny menyampaikan ketiga merek tersebut membawa ragam varian rasa yang unik dan hanya tersedia di Indonesia.
"Uniknya produk Lay's Doritos itu setiap negara punya varian rasa masing-masing yang hanya ada di negara tersebut. Disesuaikan dengan taste-nya orang lokal. Nah, ya yang kami produksi sekarang ini hanya ada di Indonesia," jelas Gabrielle terangnya.
Beberapa di antaranya ada varian rasa: daging sapi bakar, jagung bakar, rumput laut, ayam goreng bawang, sambal salsa, saus pedas manis, keju, dan jagung bakar keju.
Kini, ketiga merek makanan ringan tersebut sudah dengan mudah ditemukan di pasaran, seperti di Alfamart dan Indomaret.
Baca Juga: Ekspansi PepsiCo Inc Akuisisi Poppi Seharga US$ 1,2 Miliar
Lebih dalam, Gabrielle juga menekankan kontribusinya dalam menciptakan lapangan kerja dan pengembangan sumber daya manusia lokal.
Pabrik ini telah menyerap 400 tenaga kerja, termasuk juga pembinaan 400 petani yang terdiri dari 200 petani jagung dan 200 petani kentang.
"Kapasitas produksi cukup besar sih. Saya belum bisa menyebut angka tapi sekarang pun penggunaannya saja belum full capacity, jadi masih bisa menambah lagi nanti tergantung kondisi pasar," bubuhnya.
Untuk bahan baku sendiri, hingga saat ini Pepsico masih menggunakan kentang impor untuk produknya. Namun, ke depan Pepsico terus berusaha untuk memaksimalkan penggunaan bahan baku lokal. Sedang untuk bahan baku jagung, Pepsico telah menggunakan jagung lokal.
"Jadi memang mau enggak mau sekarang seperti kentang industri itu masih lebih banyak impor gitu. Untuk jagung kita sudah lokal karena memang persediaan jagung untuk pangan. Tapi sih ke depan adalah kami ingin banyak lokal," jelasnya.
Untuk sementara ini pabrik Pepsico di Cikarang ini akan mengutamakan pemenuhan permintaan pasar domestik. Ke depan, Gabrielle menyebut tidak menutup kemungkinan untuk memperluas pangsa pasar hingga ke luar negeri.
Gabrielle yakin ketiga produknya akan makin disukai masyarakat dan diminati oleh pasar. Perseroan cukup optimis adanya peluang besar untuk pasar Indonesia.
"Tapi kami cukup yakin dengan melihat kondisi pasar, bahwa produk ini setelah di-launching masyarakat tuh suka ternyata dan banyak sekali kami mendapatkan feedback positif bahwa rasanya tuh enak gitu," pungkasnya.
Selanjutnya: Lonjakan Terbesar dalam 5 Tahun, Hedge Fund Global Serbu Pasar Saham Asia
Menarik Dibaca: Promo PSM Alfamart Periode 16-23 Juni 2025, Lifebuoy Cair Diskon hingga Rp 14.000
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News