Reporter: Agung Hidayat | Editor: Azis Husaini
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Setelah membuahkan kinerja yang manis sepanjang 2018 kemarin. Produsen garmen, PT Ricky Putra Globalindo Tbk (RICY) masih berupaya memoles kinerjanya agar semakin bertumbuh di tahun ini.
Jika merujuk pada laporan keuangan perseroan 2018 kemarin, penjualan bersih yang diperoleh RICY mencapai Rp 2,1 triliun atau naik 31,25% dibandingkan tahun sebelumnya yang tercatat Rp 1,6 triliun. Tirta Heru Citra, Direktur PT RICY mengatakan bahwa kenaikan revenue tersebut tak terlepas dari menguatnya penjualan di segmen lokal.
Berkaca pada annual report tahun lalu, lonjakan penjualan terbesar memang dialami di segmen lokal khususnya lini usaha spinning yang naik hampir dua kali lipat year on year (yoy), dari Rp 659 miliar di tahun 2017 menjadi Rp 1,1 triliun di tahun 2018.
"Begitu juga dengan sumbangsih dari beberapa anak usaha kami," ujar Tirta kepada Kontan.co.id, Kamis (11/4). Ia mencontohkan anak usaha RICY yakni PT Ricky Kobayashi Indonesia yang memproduksi label hang tag dan barcode pakaian mendapatkan kepercayaan pelanggan dari Jepang, Tirta menilai capaian penjualan di sektor ini cukup baik.
Selain itu pula, RICY juga mendapatkan order dari ritel modern Matahari di 2018. "Sebelumnya kami belum pernah terima order ini, sehingga di tahun kemarin penjualan bisa meningkat baik dibandingkan tahun sebelumnya," jelas Tirta.
Oleh karenanya di tahun 2019 ini perseroan yakin dapat meningkatkan omset kisaran 15%-20% lebih tinggi dibandingkan tahun kemarin. Adapun melihat capaian di tahun lalu, beban pokok penjualan RICY memang mengalami kenaikan 35,6% yoy menjadi Rp 1,75 triliun.
Namun laba kotor di 2018 masih dapat diamankan sebesar Rp 350 miliar atau tumbuh 13,6% dibandingkan tahun sebelumnya. Alhasil laba bersih perseroan tercatat tumbuh dobel digit, sebesar 11,5% dari Rp 16,5 miliar di 2017 menjadi Rp 18,4 miliar di 2018.
Selain produk spinning dan pakaian luar, RICY masih menjagokan produk pakaian dalamnya yang penjualan ditingkat lokalnya menyumbang Rp 454 miliar di 2018. Jumlah tersebut naik 6,5% dibandingkan tahun sebelumnya Rp 426 miliar.
Walaupun di tiga bulan pertama ini, RICY merasa pasar masih lamban lantaran pelanggannya cenderung wait and see karena ajang pesta demokrasi. Tirta masih optimistis pasca pemilu pasar dapat bergairah kembali, dan manajemen juga tengah merancang kemungkinan meluncurkan produk baru yakni homewear jelang lebaran nanti.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
