Reporter: Dimas Andi | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT RMK Energy Tbk (RMKE) melalui anak usahanya, PT Royaltama Mulia Kencana (RMUK) resmi mengumumkan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) pemanfaatan lahan pada area milik kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) PT Medco E&P Lematang, salah satu anak usaha PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC).
Kerja sama ini bertujuan untuk mengoptimalisasi pemanfaatan lahan seluas 500 meter persegi (m2) di Desa Bangun Sari, Kecamatan Gunung Megang, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan.
Lahan tersebut digunakan untuk membangun fasilitas hauling road yang akan terintegrasi dengan stasiun muat Gunung Megang milik RMKE, sebagai bagian dari rencana finalisasi akses jalan menuju tambang potensial di wilayah Muara Enim atau Tanjung Enim.
Baca Juga: Laba Meningkat, RMK Energy (RMKE) Genjot Segmen Jasa Batubara
Kepala Perwakilan SKK Migas Sumbagsel Yunianto menyampaikan, kerja sama pengelolahan lahan ini merupakan bagian dari komitmen industri hulu migas untuk mendukung ketahanan energi yang menjadi fokus pemerintah.
”Untuk memastikan kesesuaian data dengan permohonan pemanfaatan lahan, mengetahui keberadaan fisik dan eksistensi BMN yang sesuai, kami telah secara langsung melakukan penelitian administrasi dan pemeriksaan fisik BMN sebelumnya, sehingga nantinya diharapkan kerja sama ini berjalan dengan baik sesuai dengan ketentuan dan aturan yang berlaku,” ungkap Yunianto dalam siaran pers yang diterima Kontan, Senin (3/11/2025).
Secara administratif hal tersebut dikatakan Yunianto juga atas dasar peraturan Menteri Keuangan nomor 140/PMK.06/2020 tentang pengelolaan Barang Milik Negara Hulu Minyak dan Gas Bumi. Dia menambahkan, pemanfaatan tanah untuk pembangunan jalan khusus batu bara ini dapat mendukung pekerjaan dan operasional antara Royaltama Mulia Kencana dan Medco E&P Lematang.
Inisiatif ini juga akan mempercepat penyelesaian fasilitas hauling road yang nantinya akan memperkuat konektivitas ke berbagai potensi tambang di wilayah Enim, Sumatera Selatan yang saat ini masih dalam tahap pengembangan. Dengan terselesaikannya infrastruktur ini, diharapkan proses pengangkutan batubara akan menjadi lebih efisien dan lancar, sehingga dapat mendukung upaya pemerintah dalam pencapaian ketahanan energi nasional dan mengatasi hambatan infrastruktur yang selama ini menjadi bottleneck.
Baca Juga: Tingkatkan Efisiensi, Medco Energi (MEDC) Kurangi Konsumsi Bahan Bakar Gas
Sementara itu, Vincent Saputra, Direktur Utama RMK Energy menyampaikan, dengan adanya sinergi ini RMKE dapat segera menyelesaikan akses dari tambang potensial menuju stasiun muat milik perusahaan.
"Fasilitas ini akan mempercepat pencapaian target jangka panjang kami, yaitu mengangkut 20 juta ton batubara dengan konektivitas yang seamless ke tambang-tambang yang belum berproduksi, karena saat ini menghadapi hambatan logistik di Sumatera Selatan," tandas dia.
Selanjutnya: Bisa Serang Siapa Saja, Begini Cara Mencegah RSV
Menarik Dibaca: Bisa Serang Siapa Saja, Begini Cara Mencegah RSV
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


 
 
 
 










