kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.443.000   13.000   0,91%
  • USD/IDR 15.155   87,00   0,57%
  • IDX 7.743   -162,39   -2,05%
  • KOMPAS100 1.193   -15,01   -1,24%
  • LQ45 973   -6,48   -0,66%
  • ISSI 227   -2,76   -1,20%
  • IDX30 497   -3,22   -0,64%
  • IDXHIDIV20 600   -2,04   -0,34%
  • IDX80 136   -0,80   -0,58%
  • IDXV30 141   0,18   0,13%
  • IDXQ30 166   -0,60   -0,36%

RMKE Energy dan KAI Kerja Sama Tingkatkan Kapasitas Loading Batubara


Senin, 26 Agustus 2024 / 22:00 WIB
RMKE Energy dan KAI Kerja Sama Tingkatkan Kapasitas Loading Batubara
ILUSTRASI. PT RMK Energy Tbk (RMKE) dan KAI kerja sama tingkatkan kapasitas Loading Batubara.


Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT RMK Energy Tbk (RMKE) melalui anak usahanya, tambang in-house PT Truba Bara Banyu Enim (TBBE) melanjutkan kerja sama jangka panjang bersama PT Kereta Api Indonesia (KAI) hingga tahun 2032.

Direktur Utama RMKE, Vincent Saputra mengatakan, pada perjanjian kerja sama ini, TBBE dan KAI sepakat untuk meningkatkan kapasitas loading batubara di stasiun muat Gunung Megang yang sebelumnya sebesar 1 juta mt menjadi 4 juta mt pada tahun 2025.

Selain meningkatkan kapasitas loading kereta TBBE, kata Vincent, para pihak juga menambahkan satu rute baru pengangkutan batubara. Sehingga, TBBE dapat mengangkut batubara dari 2 rute yakni Stasiun Gunung Megang menuju Stasiun Simpang dan Stasiun Tanjung Enim Baru (stasiun muat baru) menuju Stasiun Simpang.

Baca Juga: PT Truba Bara Banyu Enim (TBBE) Perpanjang Kerja Sama dengan KAI hingga Tahun 2032

Kedua rute tersebut memiliki jarak masing-masing sepanjang 111 km dan 147 km. Pengguna jasa angkutan batubara dengan kereta api ini akan dikenakan tarif pengangkutan yang akan dipengaruhi harga bahan bakar dan Indonesia Coal Price Index (ICI).

Vincent menuturkan, peningkatan kapasitas loading dan rute kereta ini diharapkan akan meningkatkan volume unloading kereta RMKE di Stasiun Simpang dan loading tongkang RMKE di Pelabuhan Keramasan. Stasiun Simpang merupakan stasiun akhir pembongkaran kereta batubara yang terintegrasi dengan Pelabuhan Keramasan, kedua fasilitas logistik batubara ini merupakan aset milik RMKE.

Volume unloading kereta milik RMKE akan meningkat sejalan dengan peningkatan kapasitas loading batubara yang disediakan KAI pada tambang in-house TBBE. Pada tahun 2024, KAI menyediakan kapasitas kereta menuju Stasiun Simpang sebanyak 17 kereta/hari atau setara dengan muatan angkutan sebesar 17 juta mt batubara per tahun.

Realisasi bongkaran kereta di Stasiun Simpang RMKE masih sebesar 11 juta mt batubara pada tahun 2023 atau masih underutilized sebesar 65,4% karena adanya kendala operasional yang dialami oleh RMKE pada 4Q 2023 dan cuaca yang kurang mendukung pada 1Q 2024 yang menyebabkan turunnya produksi tambang-tambang di Sumatera Selatan.

"Ke depannya, KAI berpotensi meningkatkan kapasitas maksimum angkutan batubara menuju stasiun simpang sebesar 26 KA/hari dengan peningkatan sarana dan prasarana di stasiun muat TBBE dan di stasiun muat lainnya yang merupakan pelanggan KAI," kata Vincent dalam keterangan resmi, Senin (26/8).

Vincent menerangkan, kerja sama jangka panjang ini mendukung RMKE mencapai target jangka panjang yakni 20 juta mt volume angkutan jasa batubara ke depannya. Selain meningkatkan kapasitas loading batubara pada anak usaha TBBE, RMKE juga telah menjalin kerja sama dengan beberapa tambang potensial di area Sumatera Selatan salah satunya PTBA dan ditargetkan dapat terealisasi pada tahun 2025 sehingga kapasitas loading TBBE tersebut dapat ditingkatkan utilisasinya.

“Dengan kolaborasi bersama KAI dan beberapa tambang potensial di Sumatera Selatan, kami telah mempersiapkan perencanaan kinerja gemilang yang akan dicapai pada tahun 2025,” ujar Vincent.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Operasional RMKE, William Saputra juga menambahkan, selain mempersiapkan kinerja gemilang pada tahun 2025, kinerja operasional RMKE juga telah menunjukkan perbaikan pada 2Q 2024 dan berlanjut pada bulan Juli 2024.

RMKE telah membukukan volume muatan tongkang sebesar 4,7 juta mt batubara hingga periode Juli 2024, atau menurun sebesar 9,7% YoY. Namun, penurunan tersebut jauh lebih kecil dibandingkan dengan penurunan yang terjadi pada 1Q 2024 yang sempat mencapai 27,4% YoY. Kinerja pada 2Q 2024 dan bulan Juli tahun ini telah mengurangi penurunan volume yang sempat terjadi pada 1Q 2024.

“Kami sangat optimistis untuk dapat menjaga pertumbuhan kinerja operasional dan keuangan yang berkelanjutan dengan peningkatan kapasitas loading batubara di TBBE serta potensi revenue generator baru yang berasal dari ekspansi usaha RMKE di Jambi ke depannya,” ungkap William. 

Baca Juga: Menilik Persiapan Emiten Jasa Batubara Menghadapi La Nina yang Akan Segera Datang

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Distribution Planning (SCMDP) Supply Chain Management Principles (SCMP)

[X]
×