kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

RNI catat laba bersih Rp 94 miliar tahun ini


Rabu, 06 Desember 2017 / 19:57 WIB
RNI catat laba bersih Rp 94 miliar tahun ini


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) memproyeksi laba bersih tahun ini sebesar Rp 94 miliar. Angka ini menurun sekitar 162% dibandingkan tahun sebelumnya. Di mana pada 2016 RNI mencatat laba bersih sebesar Rp 247 miliar.

Direktur Utama RNI, Didik Prasetyo mengatakan, penurunan laba ini diakibatkan adanya regulasi pemerintah yang mewajibkan produsen gula menjual produknya kepada Perum Bulog. Sementara itu, Bulog yang masih memiliki pasokan gula berlebih tidak mampu menyerap gula RNI.

"Mulai Juni sampai September kami tidak bisa menjual gula ke Bulog. Kami diizinkan menjual gula di luar Bulog pada akhir September. Hanya saja saat itu produksi kami sudah banyak, sehingga penjualan kami melambat," ujar Didik kepada Kontan.co.id, Rabu (6/12).

Menurut Didik, hal ini mempengaruhi penjualan gula RNI yang juga menurun drastis dibandingkan tahun sebelumnya. Tahun ini, penjualan Gula RNI hanya berkisar Rp 700 miliar, sementara pada 2016 penjualan gula RNI sekitar Rp 1,3 Triliun.

Saat ini RNI memiliki tujuh pabrik gula dengan kapasitas produksi 32.000 ton per hari. Tahun ini RNI memperkirakan hanya mampu memproduksi sekitar 280.000 ton dalam setahun. Hal ini dikarenakan banjir yang sempat melanda pada 2016.

Angka ini tidak berbeda jauh dibandingkan tahun sebelumnya, di mana pada 2016 produksi gula RNI sebanyak 283.000 ton. Dari jumlah produksi tersebut, 130.000 ton merupakan milik petani, sementara sisanya milik RNI.

Menurut Didik, saat ini bisnis agro industri RNI menghadapi berbagai tantangan lantaran lahan yang cenderung berkurang karena adanya perubahan peruntukan lahan serta persaingan dengan komoditas lainnya. Banyaknya pabrik gula di wilayah Jawa juga menyebabkan RNI kesulitan menyerap gula petani.

"Areal tebu di Jawa kebanyakan adalah milik rakyat yang cenderung diubah menjadi komoditas lain apabila gula dianggap kurang menguntungkan. Karena itu ke depannya, RNI berencana mengembangkan pabrik integrasi tebu, bukan hanya pabrik gula," terang Didik.

Di tahun mendatang, RNI memperkirakan produksi gula akan mengalami peningkatan. Pada 2017, RNI menargetkan akan memproduksi gula sebesar 310.000 ton. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×