kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

RNI garap proyek properti di Semarang dan Surabaya


Selasa, 20 Januari 2015 / 17:03 WIB
RNI garap proyek properti di Semarang dan Surabaya
ILUSTRASI. Promo Blu by BCA Digital di Chatime, Cupbop, dan Gindaco


Reporter: Adisti Dini Indreswari | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Langkah PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) (Persero) masuk ke bisnis properti rupanya tidak main-main. Setelah membangun proyek di Jakarta dan Cirebon, kini perusahaan pelat merah itu berniat mengembangkan sayap ekspansinya ke Semarang dan Surabaya.

Menurut Direktur Utama RNI Ismed Hasan Putro, perusahaannya membangun proyek properti untuk memanfaatkan lahan menganggur. "Kami punya 3,5 hektare (ha) lahan di Surabaya," ujarnya kepada KONTAN, Selasa (20/1).

Sedangkan di Semarang ada lahan yang tersebar di tiga lokasi dengan luas 3.000 meter persegi (m2)-5.000 m2. Rencananya, RNI akan mendirikan hotel bujet berlabel Rajawali Hotel, perkantoran, dan rumah sakit di atas lahan tersebut.

Ismed berharap pembangunan bisa terlaksana tahun ini, sehingga proyek sudah beroperasi pada 2017. Namun dia tidak menyebut estimasi nilai investasinya. Ismed sendiri mengaku tidak gentar berbisnis hotel bujet meski sudah banyak pesaing.

"Pasar yang paling banyak memang di situ. Kami juga melengkapi hotel dengan ruang rapat untuk sesama badan usaha milik negara (BUMN)," ujarnya.

Proyek baru RNI di Semarang dan Surabaya sekaligus akan menjadi tonggak ekspansi perusahaan di bisnis rumah sakit. Sejauh ini, perusahaan baru mengelola sejumlah klinik. "Karena potensinya bagus, akan kami tingkatkan menjadi rumah sakit," ujar Ismed.

Nantinya, bisnis rumah sakit akan dijalankan oleh anak usaha RNI di bidang farmasi, PT Phapros Tbk. Sekadar mengingatkan, RNI pertama kali terjun ke bisnis properti dengan membangun Menara Rajawali di Cawang Jakarta Timur dan Rajawali Hotel di Cirebon. Kalau tidak meleset, RNI bakal menuntaskan pembangunan Rajawali Hotel tahun ini, disusul oleh Menara Cawang pada 2016.

Sayangnya, Ismed enggan memberi tahu target serta anggaran belanja modal RNI tahun ini. Namun yang jelas, perusahaan bakal menerima suntikan modal berupa Penyertaan Modal Negara (PMN) senilai Rp 280 miliar guna mendukung ekspansinya.

Ismed bilang, dana tersebut dialokasikan untuk menggenjot bisnis perkebunan tebu melalui perbaikan varietas. Namun RNI belum punya rencana menambah luas kebun tebunya. Saat ini perusahaan mengelola kebun tebu seluas 5.000 ha di Subang dan 8.000 ha di Sukabumi.

Perlu diketahui, gula masih menjadi tulang punggung pendapatan RNI. Kontribusinya mencapai 60%. Selain gula, lini bisnis agroindustri RNI juga mencakup karet dan kelapa sawit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×