Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. Perusahaan pelat merah tak mau ketinggalan dalam ekspansi bisnis eccomerce dengan perusahaan partikelir. Salah satu badan usaha milik negara (BUMN) yakni PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) menjajal peruntungan bisnis ini dengan menggandeng BUMN lain membuka lapak di dalamnya.
Lewat anak usaha PT Rajawali Nusindo, perusahaan pelat ini berencana memasarkan produk besutan RNI ke situs berlabel pasarprodukBUMN.com. Rencana lainnya, situs ini juga bisa mengakomodasi penjualan produk atau jasa dari sesama perusahaan pelat merah lainnya.
"Kami tengah menyiapkan infrastrukturnya. Situsnya sudah jadi tapi kami masih menghubungi BUMN lain yang mau memasarkan produknya," ucap Didik Prasetya, Presiden Direktur PT Rajawali Nusantara Indonesia kepada KONTAN, Selasa (15/3).
Langkah ini tidak terlepas dari permintaan Kementerian BUMN agar RNI bisa memasarkan produk sendiri dan BUMN yang lain. Manajemen RNI merespon positif instruksi ini dan optimistis situs miliknya bisa menjadi wadah untuk mensinergikan produk seluruh BUMN. Didik mengklaim ada beberapa BUMN yang menyatakan minat untuk menjajakan produknya di situs belanja RNI tersebut.
Untuk tahap awal, produk yang bakal RNI pasarkan adalah seluruh produk RNI Group beserta mitra prinsipal.
Sedangkan BUMN yang lain yang bakal terlibat adalah PT Garuda Indonesia Tbk, PT Kereta Api Indonesia, PT Perusahaan Listrik Negara, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk, dan PT Sang Hyang Seri. "Saya berharap di semester I-2016 bisa meluncur," katanya.
Untuk sementara, pimpinan anyar RNI masih belum bisa menghitung potensi bisnis dari situs belanja ini. Begitu pula soal investasi yang perusahaan ini keluarkan di bisnis tersebut.
Tangani logistik sendiri
Yang jelas, untuk membuat situs belanja tidak terlalu butuh dana yang tidak terlalu besar. Justru yang harus perusahaan ini pikirkan dengan matang adalah kebutuhan gudang untuk menampung barang-barang.
RNI sendiri sudah mengetahui kebutuhan logistik tersebut. Menurut Didik, untuk menangani logistik perusahaan situs belanja ini, pihaknya sudah menunjuk anak usaha PT Rajawali Nusindo, yang memang berkecimpung di bisnis logistik.
Untuk urusan logistik ini, Didik juga tidak menutup pintu untuk menjalin kerjasama dengan BUMN logisitik yang lainnya seperti PT Pos Indonesia. Langkah ini untuk mensinergikan bisnis logistik sesama BUMN.
Sementara itu, Arif Prabowo, Vice President Corporate Communication PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) membenarkan perihal kerja sama tersebut. Menurutnya sejauh ini kesepakatan kerjasamanya adalah Telkom bertanggung jawab sebagai penyedia platform dan sistem pembayaran.
Sedangkan terkait penjualan produk Telkom, saat ini masih dalam tahap pembicaraan. Artinya belum ada kesepakatan produk apa saja yang akan dijajakan seperti apa termasuk dengan sistem pembayaran.
Meskipun saat ini Telkom sudah punya situs belanja sendiri yakni blanja.com, Arif menegaskan pihaknya masih bisa menyesuaikan peruntukan dan target pasar yang dibidik dari masing-masing situs belanja tersebut.
Yang jelas ia memastikan bahwa kedua situs belanja ini tidak akan saling tumpang tindih. Apalagi blanja.com merupakan situs belanja yang dikembangkan bersama pihak ketiga yaitu ebay.
Supaya tidak tabrakan, pihaknya bakal menyesuaikan produk konvensional yang bisa di jual ke online. n
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
