kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Rugi Bersih Garuda Indonesia (GIAA) Turun 41,5% di Kuartal I-2022


Minggu, 31 Juli 2022 / 06:56 WIB
Rugi Bersih Garuda Indonesia (GIAA) Turun 41,5% di Kuartal I-2022
ILUSTRASI. Kinerja Garuda Indonesia (GIAA) di kuartal I-2022


Reporter: Anna Suci Perwitasari | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) masih bergerak tipis di kuartal I-2022. Walau sukses memangkas rugi bersih, pendapatan Garuda Indonesia malah turun di kuartal pertama tahun ini.

Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, pendapatan usaha Garuda Indonesia turun tipis 0,82% dari US$ 353,07 juta menjadi US$ 350,16 juta di kuartal I-2022.

Penurunan pendapatan usaha GIAA ini terjadi karena pendapatan usaha dari penerbangan berjadwal turun 2,74 secara tahunan menjadi US$ 270,58 juta di periode tiga bulan pertama 2022 lalu.

Di sisi lain, pendapatan usaha dari penerbangan tidak berjadwal dan pendapatan usaha lainnya justru naik. Di mana, pendapatan usaha Garuda Indonesia dari penerbangan tidak berjadwal menguat 5,71% menjadi US$ 24,08 juta dan pendapatan usaha lainnya terkerek 6,61% ke US$ 55,5 juta di kuartal I-2022.

Baca Juga: Dukung Pelestarian Lingkungan, Garuda Indonesia Jalin Kemitraan dengan Periklindo

Walau begitu, penurunan pendapatan usaha Garuda Indonesia ini juga membuat beban usaha perusahaan terpangkas. Di mana, beban usaha GIAA di kuartal I-2022 menjadi US$ 526,34 juta. Jumlah itu turun 25,04% dibanding beban usaha perusahaan di kuartal I-2021 yang mencapai US$ 702,18 juta.

Penurunan bebas usaha terbesar terjadi pada beban pemeliharaan dan perbaikan yang terpangkas 31,88% menjadi US$ 108,82 juta di kuartal I-2022. Sejalan, beban operasional penerbangan Garuda Indonesia juga turun 23,34% menjadi US$ 300,71 juta di akhir Maret 2022 lalu.

Dengan penurunan beban, rugi usaha Garuda Indonesia juga terpangkas 43,7% dari US$ 287,09 juta menjadi US$ 161,62 juta di kuartal I-2022.

Alhasil, Garuda Indonesia mencatatkan rugi yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar US$ 224,66 juta di kuartal I-2022. Realisasi ini turun 41,54% dibanding rugi besih kuartal I-2021 yang mencapai US$ 384,35 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×