Reporter: Dimas Andi | Editor: Yudho Winarto
Sebagai catatan, pendapatan terbesar MYOH di kuartal tiga lalu berasal dari bisnis jasa pemindahan tanah dan pengambilan batubara sebesar US$ 140,13 juta.
Salah satu tantangan untuk berekspansi di bisnis EBT saat ini adalah kapasitas yang bisa dihasilkan oleh pembangkit listrik berbasis energi ramah lingkungan cenderung lebih rendah ketimbang energi fosil. Di sisi lain, biaya investasi yang mesti dikeluarkan cukup besar.
Baca Juga: Samindo Resources (MYOH) catat volume batuan penutup sebanyak 40,1 juta bcm
Tantangan lainnya meliputi aspek fleksibilitas. Misalnya, PLTS hanya dapat memaksimalkan kegiatan operasionalnya di siang hari ketika matahari bersinar. Debit air yang menjadi sumber energi pembangkit listrik tenaga minihydro juga belum tentu konsisten sepanjang tahun.
“Bisnis energi terbarukan sebagai komplementer mungkin bisa, tapi belum sampai ke tahap subtitusi atas energi fosil,” ungkap dia.
Kendati demikian, Zaki menilai, tren peralihan energi batubara menuju energi hijau merupakan keniscayaan, sehingga pihaknya tetap perlu memperhatikannya.
“Mungkin di masa depan, teknologi untuk menggarap bisnis energi terbarukan semakin maju dan investasi awalnya lebih murah,” terang dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News