Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sanurhasta Mitra Tbk makin fokus mengembangkan segmen bisnis leisure. Tak ayal, tahun ini pihaknya memproyeksikan penjualan kamar mencapai Rp 10 miliar.
Direktur Sanurhasta Mitra, Airvin Widyatama Hardani menyebutkan kinerja resort miliknya di Bali terus mengalami peningkatan sejak 2017. Dari sisi okupansi, pihaknya melihat tren pertumbuhan dari 55,28% di 2017 menjadi 58,22%.
Baca Juga: Kinerja reksadana saham Emco Asset Management tergerus, ada apa?
"Hingga akhir tahun ini kami memproyeksikan tingkat okupansi berada di level 64,6%," ujarnya kepada kontan.co.id, Kamis (16/1).
Beriringan dengan hal tersebut, penjualan dari kamar pihaknya juga mengalami pertumbuhan. Pada 2017, emiten dengan kode saham MINA di Bursa Efek Indonesia ini mencatatkan penjualan Rp 7,19 miliar. Kemudian pada 2018 pihaknya mencatatkan kenaikan pendapatan dari kamar menjadi Rp 8,36 miliar.
Karenanya, tahun ini Airvin memproyeksikan pendapatan dari kamar mampu berkontribusi sekitar Rp 10 miliar. Untuk diketahui, MINA mengelola pondok vila 'The Santai' di Bali yang dikelola oleh Lifestyle Retreats Pte. Ltd.
Menilik, laporan keuangan perseroan hingga kuartal III 2019 tercatat pendapatan dari kamar sebesar Rp 7,38 miliar. Capaian tersebut tumbuh 9,01% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 6,77 miliar.
Baca Juga: Sanurhasta Mitra (MINA) membeli saham PT Rhadia Nitya senilai Rp 1,78 miliar
Adapun secara total sepanjang kuartal III/2019 pendapatan MINA tercatat Rp 9,42 miliar. Capaian tersebut tumbuh 11,87% secara YoY sebesar Rp 8,42 miliar. Dari sisi bottom line, perseroan sudah mencatatkan keuntungan sebesar Rp 3,36 miliar dari periode yang sama tahun lalu mencatatkan rugi Rp 2,57 miliar.
Selain dari bisnis pondok vila, sebelumnya MINA juga telah berinvestasi dengan melakukan pembelian 1.885 saham PT Rhadia Nitya dengan nilai pembelian seluruhnya sebesar Rp 1,78 triliun atau mewakili 19,9% dari seluruh modal ditempatkan dan disetor. Adapun aksi tersebut terjadi pada 26 Agustus 2019 lalu.
Dengan aksi tersebut, bisnis leisure MINA tak hanya dari pondok villa tetapi dari kapal pinisi yang diharapkan mampu mendorong pertumbuhan perseroan. Lebih lanjut, Airvin menyebutkan kapal tersebut berkapasitas 5 kamar yang dapat menampung 12 penumpang.
Terkait kontribusi dari bisnis tersebut, baru akan terasa di tahun depan. Namun, MINA menilai tak akan berkontribusi banyak karena hanya 5 kamar. Hanya saja, pihaknya akan menjadikan pengalaman pertamanya terjun ke sektor bahari sebagai benchmark untuk pengembangan ke depannya.
Baca Juga: Merosot, saham Sanurhasta Mitra (MINA) kena suspensi
Tak berhenti di sana, Gunawan Angkawibawa, Direktur MINA menambahkan saat ini pihaknya juga tengah melakukan pencarian mitra untuk mengembangkan landbank mereka di Sanur. Pencarian partner tersebut lantaran luas tanah yang dimilikinya lebih besar dibandingkan The Santai.
"Kami masih memiliki landbank yang cukup luas yakni 4 ha makanya kami sedang mencari parter untuk mengembangkan lahan tersebut," tuturnya.
Ia mengaku saat ini telah menjajaki pembicaraan dengan berbagai investor yang tertarik masuk baik dari lokal maupun mancanegara. Sayang, untuk detailnya ia masih enggan buka-bukaan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News