Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Handoyo .
Adapun secara total sepanjang kuartal III/2019 pendapatan MINA tercatat Rp 9,42 miliar. Capaian tersebut tumbuh 11,87% secara YoY sebesar Rp 8,42 miliar. Dari sisi bottom line, perseroan sudah mencatatkan keuntungan sebesar Rp 3,36 miliar dari periode yang sama tahun lalu mencatatkan rugi Rp 2,57 miliar.
Selain dari bisnis pondok vila, sebelumnya MINA juga telah berinvestasi dengan melakukan pembelian 1.885 saham PT Rhadia Nitya dengan nilai pembelian seluruhnya sebesar Rp 1,78 triliun atau mewakili 19,9% dari seluruh modal ditempatkan dan disetor. Adapun aksi tersebut terjadi pada 26 Agustus 2019 lalu.
Dengan aksi tersebut, bisnis leisure MINA tak hanya dari pondok villa tetapi dari kapal pinisi yang diharapkan mampu mendorong pertumbuhan perseroan. Lebih lanjut, Airvin menyebutkan kapal tersebut berkapasitas 5 kamar yang dapat menampung 12 penumpang.
Terkait kontribusi dari bisnis tersebut, baru akan terasa di tahun depan. Namun, MINA menilai tak akan berkontribusi banyak karena hanya 5 kamar. Hanya saja, pihaknya akan menjadikan pengalaman pertamanya terjun ke sektor bahari sebagai benchmark untuk pengembangan ke depannya.
Baca Juga: Merosot, saham Sanurhasta Mitra (MINA) kena suspensi
Tak berhenti di sana, Gunawan Angkawibawa, Direktur MINA menambahkan saat ini pihaknya juga tengah melakukan pencarian mitra untuk mengembangkan landbank mereka di Sanur. Pencarian partner tersebut lantaran luas tanah yang dimilikinya lebih besar dibandingkan The Santai.
"Kami masih memiliki landbank yang cukup luas yakni 4 ha makanya kami sedang mencari parter untuk mengembangkan lahan tersebut," tuturnya.
Ia mengaku saat ini telah menjajaki pembicaraan dengan berbagai investor yang tertarik masuk baik dari lokal maupun mancanegara. Sayang, untuk detailnya ia masih enggan buka-bukaan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News