kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Sapi bakalan Belgian Blue berhasil dikembangbiakan


Senin, 05 November 2018 / 21:15 WIB
Sapi bakalan Belgian Blue berhasil dikembangbiakan
Sapi bakalan Belgian Blue


Reporter: Kiki Safitri | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - BOGOR. Jumlah sapi bakalan Belgian Blue (BB) dengan embrio yang di impor dari Belgia sudah berhasil dikembangbiakan mencapai 91 ekor bakalan di seluruh Indonesia. Jumlah sapi bakalan ini dengan rincian sapi yang berasal dari teknologi IB (Inseminasi Buatan) dan TE (Transfer Embrio).

Untuk transfer embrio sudah dilakukan kepada 647 ekor sapi indukan dengan pemeriksaan kebuntingan sapi sudah dilakukan pada 510 sapi dan yang sudah positif mengandung sapi sejumlah 126 sapi. Adapun teknologi ini berhasil melahirkan 47 ekor sapi.

Sedangkan untuk inseminasi buatan sudah dilakukan pada 676 ekor sapi lokal dengan pemeriksaan kebuntingan pada 329 sapi. Adapun 150 ekor sapi yang sudah berhasil bunting 44 ekor sapi yang sudah lahir.

“Yang sudah lahir hasil TE 47 ekor, IB 44 ekor. Jadi total 91 ekor per hari ini. Ini ada di 11 UPT (Unit Pelaksana Teknis) ada badan SDM (Sumber Daya Manusia) seperti Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP) dan UPT litbang,” kata Sugiono Direktur Perbibitan dan Produksi Ternak Direktort Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Senin (5/11).

Saat ini program IB dan TE dinyatakan berhasil dikembangkan di Indonesia. Oleh sebab itu, pemerintah menargetkan akan dilakukan peningkatan jumlah produksi ternak sapi Belgian Blue sebanyak 1000 ekor di tahun depan.

“Ini sudah mulai tercapai targetnya. Sekarang saja lebih kurang sudah 700 ekor (sapi bunting). Belum tau nanti target akan lebih atau tidak, tapi tercapai Insyaallah. Apalagi ini masih ada yg bunting,” ungkapnya.

Namun demikian, pihak pemberi bibit yakni negara Belgia sejauh ini mengaku belum berencana menambah pasokan untuk semen beku (sperma sapi Belgian Blue) dan embrio beku.

Hal ini karena stok masih banyak dan masih mencukupi untuk target pemerintah melakukan pembibitan 1000 ekor sapi tahun 2019.

“Untuk sementara masih ini karena transfer teknologi butuh keputusan yang tidak sederhana. Kajian ini dilakukan tahun 2013 dan Indonesia mulai membeli di tahun 2017,” ujar Wahida selaku Atase Pertanian KBRI untuk Belgia.

Wahida menyebut bahwa selain stok yang mencukupi, harga embrio beku Belgian Blue tidak lah murah. Untuk harga embrio beku dijual dengan harga Rp 11 juta per ekor dan semen beku Rp 450 ribu per staw.

“So far enggak menambah jumlah embrio dan semen Belgian blue. Di sini sudah punya 1.800 embrio beku dan semen beku dan yang sudah digunakan 600 an, jadi masih ada 1.200 an,” ungkapnya.

Ia juga menambahkan bahwa sejauh ini belum ada rencana pemberian bibit jenis lain selain Belgian Blue. Hal ini menunggu kesuksesan program pembibitan hingga benar-benar rampung dan sesuai target.

“Kita lihat perkembangan ini dulu. Karena harganya tidak murah,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×