kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.415.000   2.000   0,08%
  • USD/IDR 16.685   -17,00   -0,10%
  • IDX 8.518   9,10   0,11%
  • KOMPAS100 1.176   3,04   0,26%
  • LQ45 847   1,12   0,13%
  • ISSI 302   0,72   0,24%
  • IDX30 438   1,76   0,40%
  • IDXHIDIV20 505   1,42   0,28%
  • IDX80 132   0,22   0,17%
  • IDXV30 138   0,58   0,42%
  • IDXQ30 139   0,42   0,30%

Sari Kreasi Boga (RAFI) Siapkan Lini Usaha Baru untuk Kejar Pertumbuhan Bisnis 2026


Senin, 01 Desember 2025 / 12:33 WIB
Sari Kreasi Boga (RAFI) Siapkan Lini Usaha Baru untuk Kejar Pertumbuhan Bisnis 2026
ILUSTRASI. PT Sari Kreasi Boga Tbk (RAFI) siapkan strategi 2026, fokus penguatan fundamental, agrifood, dan peternakan demi ketahanan pangan nasional.


Reporter: Vina Elvira | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sari Kreasi Boga Tbk (RAFI) atau SKB Food menyiapkan sejumlah strategi untuk memacu bisnis pada tahun 2026. 

Direktur Utama SKB Food Eko Pujianto menyampaikan, fokus strategis perusahaan mencakup penguatan fundamental dan efisiensi operasional, diikuti pengembangan lini usaha baru di sektor agrifood dan peternakan. 

”Arah strategis ini merupakan pilar untuk mencapai visi besar SKB Food sebagai integrated food company,baik untuk agrifood maupun seafood. Perseroan menempatkan diri sebagai bagian dari solusi ketahanan pangan nasional,” ungkap Eko, dalam paparan publik virtual, pada Jumat (28/11/2025). 

Manajemen melihat peluang besar pada komoditas buah-buahan lokal melalui perbaikan proses pascapanen, standardisasi mutu, serta integrasi distribusi.

Baca Juga: DMMX Gandeng HB Entertainment Adaptasi K-Drama Virgo and the Sparklings

Pada saat bersamaan, rencana pengembangan sektor unggas diarahkan untuk memperkuat ketersediaan pasokan daging ayam sekaligus mendukung ketahanan pangan nasional. Pihaknya menilai potensi unggas domestik masih besar, terutama di tengah tekanan komoditas impor.

Inisiatif ini, di satu sisi, menjadi langkah strategis SKB Food dalam menyediakan bahan pangan berkualitas, memperluas rantai pasok, serta meningkatkan profitabilitas.

Namun, aspek lain yang tidak kalah penting ialah mendorong peningkatan daya saing komoditas lokal. 

“Ketahanan pangan nasional harus diraih dan diupayakan bersama. SKB Food berinisiatif menjadi bagian dari upaya ini yang diharapkan menciptakan nilai dan dampak positif secara lebih luas,” jelasnya.

Sepanjang 2025, Perseroan mencatat bahwa industri makanan, minuman, dan waralaba masih menghadapi tekanan biaya dan dinamika permintaan hingga kuartal ketiga 2025.

Meski demikian, SKB Food tetap menjaga stabilitas operasional melalui konsolidasi bisnis inti, optimalisasi distribusi, dan penataan portofolio usaha.

Baca Juga: Ada Perbaikan Kinerja BUMA Internasional Secara Kuartalan

Pendapatan SKB Food sampai kuartal ketiga 2025 tercatat Rp135,035 miliar, dengan rugi bersih Rp23,010 miliar. Kontributor utama pendapatan berasal dari komoditas ikan sebesar Rp69,899 miliar, komoditas beras Rp46,003 miliar, penjualan melalui Lazizaa Rahmat Semesta (LRS) Rp12,689 miliar, serta penjualan bahan baku kebab Rp3,832 miliar.

”SKB Food percaya bahwa ketangguhan bisnis bukan hanya diukur dari kinerja jangka pendek melainkan dari kemampuan beradaptasi dan memberikan manfaat lebih luas. Dengan memasuki agrifood dan peternakan, SKB Food mengakselerasi transformasi dari sekadar berbasis trading dan operator F&B menjadi perusahaan pangan terintegrasi yang dapat memberikan dampak langsung bagi petani, peternak, dan konsumen,” ujarnya.

Memasuki 2026, SKB Food juga akan mempercepat digitalisasi melalui penggunaan sistem IT guna memperluas jaringan distribusi dan rantai pasok, baik produk pangan maupun non-pangan. 

Selain itu, Perseroan menyiapkan pengembangan lebih banyak brand, di antaranya Rafi Express, Rafina (produk beras), EsKabeh (seafood), dan Sedap Kesayangan Boenda (Sekeboen) untuk segmen makanan siap saji (ready to eat).

Selanjutnya: Cessa Gandeng RS Bunda Group, Hadirkan Solusi untuk Bayi Baru Lahir

Menarik Dibaca: Cessa Gandeng RS Bunda Group, Hadirkan Solusi untuk Bayi Baru Lahir

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×