kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sebanyak 30 SPBU dan tujuh gardu induk telah beroperasi penuh pasca gempa


Kamis, 11 Oktober 2018 / 16:21 WIB
Sebanyak 30 SPBU dan tujuh gardu induk telah beroperasi penuh pasca gempa
ILUSTRASI. Kondisi SPBU yang rusak berat akibat gempa di Sigi


Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terus memastikan penanganan listrik dan pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) pasca gempa di Palu, Donggala dan Sigi berjalan dengan baik. Hingga 10 Oktober 2018, sebanyak 30 stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) telah beroperasi.

"Laporan Posko ESDM Siaga Bencana menginformasikan bahwa hingga kemarin (Rabu), 30 SPBU sudah beroperasi, rinciannya 15 di Kota Palu, 7 di Donggala, 1 di Sigi, dan 7 di Parimo," ujar Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama Kementerian ESDM Agung Pribadi dalam siaran persnya, Kamis (11/10).

Menurut Agung, kondisi kelistrikan di wilayah terdampak bencana gempa dan tsunami tersebut semakin baik. Terutama usai beroperasinya tujuh gardu induk, empat transmisi, 45 penyulang, 1.619 gardu distribusi dan 60 genset. 

Daya mampu pembangkit listrik Sulawesi Tengah (Sulteng) hingga tanggal 9 Oktober 2018 adalah 101,2 MW, sementara beban puncak hanya mencapai 45,13 MW. "Sehingga cadangan yang dimiliki sistem kelistrikan Sulawesi Tengah yaitu 56,07 MW," lanjut Agung.

Untuk pasokan LPG, Pertamina juga melakukan pengecekan operasi pasar untuk dapat memenuhi pasokan LPG di wilayah palu dan sekitarnya, di antaranya pengecekan operasi pasar di jalan Veteran No. 29 Palu dengan alokasi 560 tabung, di lokasi ini terjual 250 tabung. Di kelurahan Talise Palu, dari alokasi 560 tabung, terjual 474 tabung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×