kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Sebelum data USDA dirilis, harga gandum makin gurih


Kamis, 12 Agustus 2010 / 12:14 WIB
Sebelum data USDA dirilis, harga gandum makin gurih


Reporter: Femi Adi Soempeno, Bloomberg |

CHICAGO. harga kontrak gandum kian menunjukkan keperkasaaannya menjelang prediksi suplai gandum global yang bakal dirilis oleh U.S. Department of Agricultures (USDA).

Harga kontrak gandum untuk pengiriman Desember naik 0,6% menjadi US$ 7,2925 per bushel di Chicago Board of Trade pada pukul 10:35 waktu Singapura.

Persediaan gandum dunia pada periode tahun gandum 2010-2011 kemungkinan akan sebesar 178,78 juta ton. Hal ini tercuat dari 17 analis yang disurvei oleh Bloomberg. Hari ini, USDA akan merilis perkiraannya atas suplai gandum dan kedelai dunia.

"Dalam waktu dua hari ini, kami belum melihat adanya importir yang langsung merangsek ke pasar karena mereka menunggu laporan yang dirilis oleh USDA," kata Chung Yang Ker, Analis Phillip Futures Pte. Jika USDA menyusutkan prediksi mereka dari sebelumnya, maka harga gandum diperkirakan akan terus meningkat lantaran petani akan menyimpan hasil panenan mereka; kemungkinan karena ingin menunggu harga yang lebih tinggi lagi.

Ukraina, negara penghasil gandum terbesar kedua di duniapada tahun gandum periode 2009-2010, kemungkinan akan mengumumkan kuota ekspor gandumnya untuk menjaga harga gandum di pasar domestik. Hal ini ditegaskan oleh Menteri Pertanian Ukraina Mykola Prysyazhnyuk.

Asal tahu saja, Ukraina membebek Rusia untuk menahan ekspor gandumnya mulai 15 Agustus 2010 mendatang. "Bila Ukraina menahan ekspor gandumnya, maka kita semata-mata hanya bisa mengandalkan suplai gandum dari pasar AS karena ketidakpastian ekspor gandum dari Argentina dan Australia Barat," kata Yang Ker.

La Nina yang menyebabkan cuaca lebih kering di Amerika Utara maupun Selatan, kemungkinan akan mengikis produksi gandumnya di Argentina. Maka, langkah yang tidak diantisipasi sebelumnya untuk jangka pendek kemungkinan akan menciptakan volatilitas di pasar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×