kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Sejak 10 tahun lalu, Isuzu sudah siap terapkan standar emisi Euro 4


Sabtu, 13 November 2021 / 08:05 WIB
Sejak 10 tahun lalu, Isuzu sudah siap terapkan standar emisi Euro 4


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Isuzu menyebut sudah siap melaksanakan kebijakan pemerintah untuk penerapan standar emisi Euro 4 pada seluruh kendaraan bermesin diesel. Bahkan sebenarnya, Isuzu sudah siap sejak 10 tahun lalu, tepatnya ketika truk Isuzu Giga pada 2011 telah menggunakan mesin commonrail.

Hal itu dikatakan Product Development Division Head PT Astra Isuzu Motor Indonesia (IAMI) Tonton Eko dalam diskusi bertajuk “Isuzu Euro 4 Ready: Kesiapan Bahan Bakar Dalam Implementasi Kebijakan Euro 4 Pada Mesin Diesel” di booth Isuzu pada ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS), Jumat (12/11/2021). 

Pemerintah berencana menerapkan standar emisi Euro 4 pada mesin kendaraan diesel mulai 2022. Peraturan itu tertuang dalam surat yang diterbitkan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan No S 786/MENLHK-PPKL/SET/PKL.3/5/2020 tertanggal 20 Mei 2020.  

Nantinya, semua produsen otomotif yang merakit kendaraan niaga bermesin diesel harus mulai melakukan produksi pada 7 April 2022. Anjuran untuk beralih ke Euro 4 itu sebenarnya sudah tertuang di dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.20/MENLHK/SETJEN/KUM.1/3/2017.  

Baca Juga: Astra Honda Motor (AHM) targetkan penjualan New Honda CB150X 2.000 unit per bulan

Menurut Tonton, mesin commonrail yang dimiliki Isuzu sudah sesuai standar Euro 4. Mesin commonrail juga sudah diterapkan pada Isuzu Elf NMR 81 tahun 2018. Selain itu, pada tahun 2019, Isuzu Indonesia juga melakukan ekspor perdana Isuzu Traga ke Filipina yang sudah menggunakan mesin dengan standard Euro 4.

Tonton menambahkan, Isuzu tetap berkomitmen mempertahankan DNA Isuzu yang irit bahan bakar sehingga biaya operasional yang ditimbulkan karena bahan bakar mahal dapat ditekan. Apalagi Isuzu sudah melakukan tes performa yang menunjukkan bahwa konsumsi bahan bakar unit Euro 4 Isuzu lebih irit ketimbang unit Euro 2 Isuzu. Namun, dalam penggunaan aktual di konsumen, mungkin hasil bisa berbeda karena dipengaruhi cara berkendara, berat muatan, jenis jalan, dan medan. 

“Pengalaman Isuzu 10 tahun dengan mesin commonrail membuktikan kalau produk Isuzu diterima dengan baik oleh masyarakat dan mekanik Isuzu juga sudah lebih siap. Begitu juga dengan penyediaan suku cadang,” tutur dia.

Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan ritel Isuzu sepanjang Januari hingga September 2021 meningkat 51,9% jika dibandingkan periode yang sama tahun 2020. Sepanjang Januari hingga September 2021, Isuzu meraih total penjualan ritel 18.402 unit, sedangkan tahun sebelumnya hanya 12.116 unit. Pangsa pasar Isuzu juga naik, dari 3% menjadi 3,1%.

Sebelumnya, Vice President Director PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) Jap Ernando Demily mengatakan, Isuzu selalu siap bekerja sama dengan pemerintah dalam berpartisipasi dan mendukung implementasi regulasi, termasuk implementasi standar Euro 4. Ia memastikan, mulai April 2022, seluruh pabrik Isuzu di Indonesia akan memproduksi mesin sesuai standar Euro 4.

Baca Juga: Astra Honda Motor resmi luncurkan motor sport New CB150X, ini spesifikasinya

Ia menjelaskan, DNA mesin Isuzu yang irit bahan bakar memungkinkan pelanggan menghemat biaya operasionalnya. “Kami yakin bahwa Isuzu telah siap melayani customer dengan kendaraan Euro 4 di masa mendatang,” kata dia. 

Sementara itu, Manager Product and Service Development PT Pertamina Patra Niaga Remigius Choerniadi Tomo mengatakan, Pertamina sebagai penyedia bahan bakar minyak sudah siap memasok BBM sesuai standar Euro 4 yakni kadar sulfur di bawah 50 ppm. 

"Kami yakin Desember 2021 ini ketersediaan BBM-nya sudah ada dan mulai dipasarkan April 2022 ke seluruh SPBU Pertamina di kota-kota besar di Indonesia," ujar Remigius.

Remigius menjelaskan, dari sekitar 5.000 SPBU Pertamina di seluruh Indonesia, sekitar 2.019 SPBU sudah siap menjual BBM jenis Pertamina Dex standar Euro 4. Ia menambahkan, jumlah itu akan terus bertambah ke seluruh SPBU Pertamina di Indonesia. Total pasokan yang siap disalurkan Pertamina sebesar 350.000 kilo liter BBM standar Euro 4 untuk tahun depan. Saat ini, kapasitas produksi BBM standar Euro 4 Pertamina sekitar 500.000 kilo liter. 

“SPBU kami sudah siap menyalurkan Pertamina Dex dengan standar Euro 4 di 33 provinsi yang menjangkau 95 persen kabupaten. Itu sudah cukup meng-cover penyediaan bahan bakar standar Euro 4 tahun depan,” papar dia.

Sebelumnya, Gaikindo dalam keterangan tertulisnya menyebutkan, pemerintah mewacanakan standar emisi Euro 4 sejak 2012. Pemerintah ingin memiliki komitmen untuk menurunkan emisi gas rumah kaca sebesar 26 persen pada 2020, sesuai komitmen pada pertemuan di Pittsburgh, AS pada 2009 silam. Selain itu, Indonesia berusaha mengejar ketertinggalan dari negara lain di mana sudah menerapkan standar Euro 4 bahkan sampai Euro 6. 

Saat membuka GIIAS 2021, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, industri otomotif perlu berperan dalam penanganan perubahan iklim. “Kita perlu memperbaiki emisi sektor otomotif,” ujar Airlangga.

Selanjutnya: Gaikindo tak pasang target transaksi pada ajang GIIAS 2021

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×