Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) mencatat adanya penurunan trafik jalan tol. Penurunan tersebut terjadi sejak pemerintah mengeluarkan imbauan bekerja dari rumah atau work from home (WFH).
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Danang Parikesit mengungkapkan, terjadi penurunan lalu lintas di jalan tol dalam dua hingga tiga pekan terakhir ini 10% hingga 60%.
Baca Juga: Asosiasi: Corona hingga pelemahan rupiah berdampak ke proyek panas bumi
"Kami masih mengumpulkan datanya, tapi dari informasi yang masuk ke kami, penurunan berkisar antara 10% hingga 60%, berbeda-beda untuk berbagai ruas. Kami masih memantau terus karena DKI Jakarta menghapus Ganjil Genap, inisiatif WFH, dan protokol kesehatan pengemudi serta kebersihan kendaraan yang semakin baik. Masih sangat dinamis," ujar Danang kepada Kontan.co.id, Selasa (24/3).
Danang menjelaskan, untuk mengantisipasi dampak dari kondisi pandemi Covid-19 dan ekonomi yang penuh ketidakpastian, menurutnya perlu langkah tepat untuk menjaga kepercayaan investor dalam bisnis jalan tol. "Para investor menginginkan pemerintah untuk lebih cepat dan taktis menangani Covid-19. Ini juga akan meningkatkan investor confidence," ujarnya.
Sementara itu Sekretaris Jenderal Asosiasi Jalan Tol Indonesia (ATI) Kris Ade Sudiyono mengatakan, beberapa Badan Usaha Jalan Tol sudah menginformasikan penurunan trafik khususnya sejak pemerintah mengeluarkan himbauan untuk bekerja dari rumah guna mencegah penyebaran Covid-19.
Menurut Kris, terkait dampak terhadap lalulintas di jalan tol, pihaknya belum memiliki data yg komprehensif terkait pengaruh Covid 19 terhadap trafik di jalan tol.
Baca Juga: Belum minta insentif, Aneka Tambang (ANTM) masih fokus kaji dampak corona
"Namun secara umum, beberapa BUJT sudah menginformasikan bahwa terjadi penurunan trafik khususnya sejak pemerintah mengeluarkan himbauan untuk melakukan work from home. Jika melihat tren nya, penurunan ini terjadi di minggu-minggu awal hanya di kisaran 3% sampai dengan 5%, tetapi mulai meningkat di akhir pekan 10% hingga 15% laju penurunannya per hari. Kita masih menunggu update kondisi trafik terbaru," ujar Kris
Kris menjelaskan, dampak yang paling terasa adalah di jaringan tol di Metro Area yang umumnya didominasi oleh lalulintas komuter. "Kita akan memonitor kondisi dinamis trafik ini terus menerus, termasuk mitigasi dampak bisnisnya secara jangka panjang," katanya.