kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,72   14,42   1.59%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sejumlah area operasi tambang memiliki kasus positif corona, begini tanggapan ESDM


Senin, 04 Mei 2020 / 15:52 WIB
Sejumlah area operasi tambang memiliki kasus positif corona, begini tanggapan ESDM
ILUSTRASI. Kabarnya di PT Freeport Indonesia terdapat sejumlah kasus positif virus corona


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Sejumlah area pertambangan dikabarkan memiliki karyawan atau kontraktor yang sudah positif terjangkit virus corona (Covid-19). Kendati berisiko tinggi, tapi kinerja operasional produksi masih berlangsung.

Hal itu dikonfirmasi oleh pihak Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara (Minerba) Kementerian ESDM. Direktur Teknik dan Lingkungan Minerba Sri Raharjo mengungkapkan, hingga akhir April 2020, sudah ada sejumlah perusahaan yang melaporkan kasus Covid-19 di area operasional tambangnya.

"Ada pelaporan kasus Covid-19 secara rutin kepada (Ditjen) Minerba," kata Sri saat dihubungi Kontan.co.id, Senin (4/5).

Baca Juga: Puluhan karyawan Freeport dikabarkan positif corona, protokol keselamatan diperketat

Sayangnya, Sri masih enggan membeberkan laporan kasus Covid-19 yang berada di area operasional tambang tersebut. Menurut Sri, pihaknya telah memberikan arahan dan surat edaran terkait dengan protokol operasional selama masa siaga pandemi virus corona. Termasuk dalam hal pencegahan penyebaran Covid-19 di area kerja pertambangan.

Arahan tersebut secara resmi telah disampaikan pada seluruh perusahaan tambang melalui Surat Edaran Dirjen Minerba pada 23 Maret 2020 lalu. Selain protokol teknis, Surat Edaran tersebut memuat arahan kepada perusahaan untuk mengalokasikan sumberdaya tambahan, antara lain berupa anggaran, sarana, tenaga medis dan non-medis untuk pencegahan dan penanganan Covid-19 di wilayah kerja perusahaan yang bersangkutan.

Selain itu, kata Sri, pemerintah juga meminta agar perusahaan bisa beroperasi dengan memprioritaskan kesehatan dan keselamatan karyawan. Juga meminta agar perusahaan tidak melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK).

"Ada beberapa surat edaran yang intinya agar perusahaan melaksanakan protokol Covid-19 yang telah ditetapkan pemerintah, termasuk menghindari PHK," jelas Sri.

Menurut Sri, hingga saat ini belum ada perusahaan yang menutup sementara area tambangnya. Artinya, kinerja operasional perusahaan tambang masih berlangsung. Namun, Sri mengatakan bahwa pihaknya masih mendata untuk perusahaan yang perizinannya berada di bawah kewenangan gubernur.

Sri bilang, apabila penyebaran Covid-19 sudah tak terkendali, maka perusahaan dapat menghentikan produksi atau menutup operasional tambangnya sementara. Hanya saja, hal itu menjadi pertimbangan dan kebijakan dari masing-masing perusahaan dengan terlebih dulu memberikan laporan kepada pemerintah.

Baca Juga: Tak cuma Freeport, Amman Mineral juga ajukan penundaan proyek smelter hingga 18 bulan

"Itu sepenuhnya merupakan kebijakan perusahaan untuk mengambil langkah-langkah terkait operasi penambangan. Tentunya tetap harus berkoordinasi dengan pemerintah, langkah-langkah pengamanan yang akan dilakukan apabila sampai terjadi penghentian kegiatan," terang Sri.

Adapun, pada akhir pekan lalu, dikabarkan bahwa 51 orang di area kerja PT Freeport Indonesia (PTFI) positif terinfeksi Covid-19. Sayangnya, Vice President Corporate Communication PTFI Riza Pratama enggan memberikan keterangan resmi terkait dengan hal tersebut.

Menurut Riza, pencegahan dan penanganan Covid-19 telah dikoordinasikan dengan Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Mimika. Yang jelas, kini operasional PTFI tetap berjalan normal dengan memprioritaskan kesehatan dan keselamatan kerja.

"Sejauh ini masih normal tapi kami terus memonitor situasi dan kondisi karyawan, keluarga dan komunitas di wilayah kerja," kata Riza kepada Kontan.co.id, Senin (4/5).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×