Reporter: Agung Hidayat, Tantyo Prasetya | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. Sejumlah calon jemaah umrah First Travel tertunda berangkat ke Tanah Suci. Rombongan yang berasal dari Situbondo, Jawa Timur kini menginap di Mandala City and Transit Hotel, yang berdekatan dengan Bandara Soekarno Hatta.
Menurut Roni, Kepala Kasir Mandala City and Transit Hotel, rombongan yang berjumlah 81 orang tersebut sudah menginap di hotel tersebut sejak tanggal 24 Maret lalu. Pihak First Travel akan memberangkat calon jamaah tesebut pada 30 Maret 2017 nanti.
Saat KONTAN bertandang ke hotel tersebut, Senin, (27/3), tidak menemukan satupun rombongan calon jemaah yang ada. Ke manakah gerangan? "Ada yang wisata dan ada juga yang pulang dulu ke Surabaya," katanya kepada KONTAN, Senin (27/3).
Rupanya pihak First Travel memberi kompensasi berwisata bagi para calon jemaah yang tetap menunggu di Jakarta. Misalnya ke Masjid Kubah Emas Depok, Taman Mini Indonesia Indah atau Masjid Istiqal. "Kami memfasilitasi city tour supaya tidak bosan," ujar Suminoto, Kuasa Hukum First Travel, kepada KONTAN, Selasa (28/3).
Sebelumnya, pihak hotel juga menerima calon jemaah First Travel. Mereka masuk hotel pada 22 Maret 2017 sebanyak 40 orang. Tapi berangkat keesokan harinya, pada tanggal 23 Maret 2017.
Menurut Suminoto, salah satu penyebab keterlambatan tersebut adalah belum keluarnya visa dari Kedutaan Besar Kerajaan Arab Saudi. Pada Selasa (28/3), merupakan Hari Nyepi, yang merupakan libur nasional. Walhasil, Kedubes Arab Saudi belum bisa mengeluarkan visa. "Kami sudah ada tiket dan karena hari libur jadi visa belum bisa keluar," terang Suminoto.
Menurut dia, keterlambatan lantaran miskomunikasi dari salah satu koordinator wilayah First Travel di Jawa Timur. Ia tidak mengkomunikasikan soal keterlambatan visa. Imbasnya, calon jemaah keburu berangkat ke Jakarta.
Pihak First Travel akan memproses oknum tersebut lewat jalur hukum. Setelah kelar, First Travel berjanji bakal mengelar konperensi pers terkait keterlambatan pemberangkatan calon jemaah umrah. "Kami fokus memberangkatkan, baru setelah itu konperensi pers," terangnya.
Kemnag siap panggil
Sebelumnya, dalam surat kepada 75 agen, Andika Surachman, pemilik First Travel berjanji mengupayakan pemberangkatan jemaah hingga pertengahan Mei 2017. Bila belum berangkat juga, diupayakan setelah Idul Adha atau musim umrah di Oktober-Desember mendatang (Harian KONTAN, 23 Maret 2017)
Salah seorang calon jemaah asal Cirebon yang kecewa tidak bisa berangkat di periode tersebut langsung memilih mengambil paspor yang dipegang First Travel. Saat KONTAN mendatangi kantor First Travel di Radar AURI, Depok, banyak orang yang juga ingin menarik paspor dengan tujuan sama, yakni ingin bepergian ke luar negeri.
Maka, First Travel bakal mengubah jadwal penerbangan calon jemaah tersebut. Tapi, Suminoto tidak merinci waktu pemberangkatan.
Sejauh ini, Kementerian Agama belum menerima aduan dari calon jemaah umrah First Travel. Makanya, instansi ini masih belum bisa memberikan sanksi tegas ke agen wisata religi tersebut. "Yang ada klarifikasi dari First Travel yang kami terima," katan Direktur Pembinaan Haji Khusus dan Umrah Kementrian Agama Muhajirin Yanis, kepada KONTAN (28/3).
Pihaknya masih memantau perkembangan keterlambatan pemberangkatan. Dan akan memanggil pihak First Travel untuk dimintai keterangan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News