kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.308.000 -0,76%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sejumlah perusahaan gencar lakukan aksi korporasi di tengah pandemi Covid-19


Selasa, 06 Juli 2021 / 19:02 WIB
Sejumlah perusahaan gencar lakukan aksi korporasi di tengah pandemi Covid-19
ILUSTRASI. Sejumlah perusahaan gencar lakukan aksi korporasi di tengah pandemi Covid-19


Reporter: Dimas Andi | Editor: Noverius Laoli

Hanya memang, ia belum bisa memprediksi apakah rencana IPO perusahaan seperti GoTo dan Bukalapak akan berlangsung sukses atau sebaliknya. Sebab, semua ini tergantung dari lembaga penjamin efek maupun perusahaan yang bersangkutan dalam mempromosikan saham IPO kepada investor.

Teguh melanjutkan, jika acuannya adalah jumlah perusahaan yang berhasil IPO, maka aktivitas berupa aksi korporasi di tahun ini terbilang cukup dipengaruhi oleh pandemi Covid-19.

Sebab, per 30 Juni 2021, baru ada 22 emiten baru yang mencatatkan sahamnya di BEI dengan dana yang dihimpun dari IPO sebanyak Rp 6,85 triliun. Realisasi ini lebih rendah dari semester I-2020, di mana terdapat 24 emiten yang IPO dengan nilai Rp 6,97 triliun.

Baca Juga: Aplikasi Didi Chuxing dihapus di China, ini kata perusahaan

“Belum ada perusahaan besar yang IPO. Kalau dilihat dari realisasi yang ada, artinya memang pandemi membuat sebagian perusahaan menunda aksi korporasinya,” terang dia.

Namun, ia menekankan bahwa fakta tersebut bukan menjadi pertanda bahwa aksi korporasi di semester kedua tidak akan marak. Hal ini tentu dipengaruhi lagi oleh sektor industri perusahaan yang bersangkutan.

Perusahaan-perusahaan digital di atas kertas akan lebih leluasa melakukan IPO di sisa tahun ini lantaran bisnisnya tengah tumbuh di masa pandemi Covid-19. Aksi korporasi juga relatif lebih lancar dilakukan oleh perusahaan dari sektor lainnya yang diuntungkan oleh pandemi, seperti farmasi atau rumah sakit.

“Pandemi Covid-19 tidak membuat semua sektor turun, pasti tetap ada yang diuntungkan,” tutup Teguh.

Selanjutnya: Terkait Pengumpulan Data Pengguna Ilegal, Aplikasi Didi Dihapus dari Apps Store China

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×