kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sektor penerbangan domestik diperkirakan akan membaik pada tahun 2022


Kamis, 15 April 2021 / 14:52 WIB
Sektor penerbangan domestik diperkirakan akan membaik pada tahun 2022
ILUSTRASI. Sektor penerbangan domestik diperkirakan akan membaik pada tahun 2022.


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Industri Penerbangan merupakan salah satu sektor yang paling terdampak dari Pandemi Covid-19. Data Internasional Civil Aviation Organization (ICAO) menunjukkan jumlah penumpang pesawat turun 59%-60% tahun lalu. Sementara data The Internastional Air Transport Association (IATA) menyebutkan, pendapatan maskapai turun 54,7% pada tahun 2020 dari tahun sebelumnya.

Melihat kondisi ini Indonesia National Air Carriers Association (INACA) bekerjasama dengan Universitas Padjadjaran (UNPAD) berinisiatif membuat INACA White Paper atau kajian proyeksi pemulihan transportasi udara untuk mengetahui proyeksi pemulihan sektor penerbangan menuju normal baru serta mengetahui kebijakan dan regulasi yang diperlukan dalam mendukung pemulihan tersebut.

Berdasarkan hasil kajian itu, pemulihan sektor penerbangan domestik diprediksi akan mulai membaik pada awal tahun 2022 dan penerbangan internasional akan membaik pada tahun 2023.

Ketua Umum INACA, Denon Prawiraatmadja menjelaskan, INACA White Paper berupa proyeksi pemulihan industri penerbangan didasarkan pada hasil pembahasan dengan pihak eksternal melalui kegiatan Forum Group Discussion (FGD) yang telah diselenggarakan pada bulan Februari hingga April 2021. 

Baca Juga: Kombinasi mematikan dua siluman Rusia, drone serang Okhotnik dan jet tempur Su-57

"Kita ketahui bahwa kinerja pada tahun 2020 merosot sangat tajam dibanding tahun 2019. Seperti traffic movement turun 43% dari 2,1 juta menjadi 1,2 juta, lalu penumpang turun 70% dari 91,6 juta menjadi 35,4 juta, disusul, angkutan kargo turun 65% dari 1,1 juta menjadi 429.000 ton. Dan juga pada sektor pariwisata, Wisman turun 71% dari 16 juta menjadi 4,6 juta wisman," kata Denon dalam keterangan resminya, Kamis (15/4).

Oleh karena itu, INACA White Paper akan memberikan gambaran sekaligus langkah yang tepat untuk membangkitkan kembali sektor penerbangan dan juga memberikan informasi terkait aspek-aspek kekuatan dan peluang apa saja yang mampu menjadi pendorong pertumbuhan dan pemulihan industri.

Denon bilang, kajian ini nantinya diharapkan dapat membantu para pengambil keputusan, pemerintah dan maskapai penerbangan, serta para stakeholder penerbangan lainnya dalam menyusun berbagai strategi dan intervensi untuk memulihkan sektor penerbangan selama dan pasca pandemi. 

Sementara Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengapresiasi usaha yang telah dilakukan oleh INACA dan UNPAD dalam memberikan gambaran terkait proyeksi pemulihan sektor penerbangan sehingga hal ini dapat menjadi acuan bagi semua pihak untuk menyongsong kenormalan baru.

Baca Juga: Garuda larang kargo bermuatan smartphone merek tertentu, ini penyebabnya

"Pemenuhan kebutuhan pelayanan transportasi merupakan hak dasar bagi semua warga negara dan harus diberikan oleh Pemerintah, tidak kecuali di sektor penerbangan.

Sebelum pandemi terjadi sektor penerbangan di Tanah Air sangatlah maju pesat, namun sekitar Maret 2020 lalu perlahan-lahan terjadi penurunan penumpang yang cukup drastis. Tetapi kita optimis, transportasi udara akan segera kembali seperti sediakala seiring upaya pemulihan melalui pemberian vaksin dan penerapan protokol kesehatan," kata Budi.

Budi juga mengajak seluruh unsur sektor transportasi udara dapat beradaptasi dengan aktivitas baru hal ini guna mencegah penularan kembali virus korona. INACA diminta tidak hanya meningkatkan kolaborasi dengan regulator transportasi di dalam negeri, namun dapat bekerjasama dengan organisasi global seperti ICAO atau dengan IATA dengan memfokuskan kerjasama pada pengembangan protokol kesehatan sehingga hal ini dapat membangkitkan bisnis sektor penerbangan dalam waktu yang tidak lama lagi.

Sedangkan Tim Riset INACA White Paper, yang juga Pakar dan Peneliti Hukum Penerbangan dan Pembiayaan Pesawat Udara UNPAD, Prita Amalia menjelaskan, pihaknya telah melakukan sejumlah kajian untuk proyeksi pemulihan sektor penerbangan sebelum merumuskan INACA White Paper.

Baca Juga: Garuda Indonesia (GIAA) tetap beroperasi meski ada larangan mudik Lebaran

Kajian itu diantaranya melalui aspek kesehatan terkait pengaturan vaksin dan pendistribusiannya, lalu aspek stimulus ekonomi terkait dukungan Pemerintah untuk sektor transportasi udara dan aspek yang terakhir dari aspek kebijakan yang hal ini terkait regulasi pembatasan pergerakan orang dan regulasi yang berkaitan dengan kapasitas penerbangan.

"Berdasarkan hasil kajian yang telah dilakukan, pemulihan sektor penerbangan diprediksi akan mulai membaik pada awal tahun 2022 untuk penerbangan domestik dan akhir tahun 2023 untuk penerbangan internasional. Untuk mewujudkan hal tersebut maka diperlukan dukungan Pemerintah dalam bentuk kebijakan dan regulasi sebagai strategi pemulihan sektor penerbangan," katanya.

Prita juga menegaskan bahwa bangkitnya sektor transportasi di Indonesia merupakan tanda bangkitnya perekonomian Indonesia. Oleh karena itu, Vaksinasi merupakan game changer pemulihan sektor penerbangan di Indonesia, sehingga diperlukan adanya kebijakan atau regulasi untuk mengakselerasi program vaksinasi sehingga herd immunity masyarakat bisa segera terbentuk dan terciptanya aktifitas masyarakat yang juga dapat mendukung sektor penerbangan.

Selanjutnya: Tetap Beroperasi saat masa Lebaran, Citilink sesuaikan kapasitas penerbangan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×