kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,54   -19,95   -2.16%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sektor tambangan lesu, penjualan truk dan alat berat Volvo ikut tergerus


Rabu, 18 September 2019 / 22:00 WIB
Sektor tambangan lesu, penjualan truk dan alat berat Volvo ikut tergerus
Pembukaan booth Volvo saat pameran Mining Indonesia


Reporter: Kenia Intan | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lesunya sektor tambang ikut memengaruhi penjualan truk dan alat berat Volvo. Pasar  truk dan alat berat tahun ini diprediksi  akan menurun dari tahun sebelumnya. 

Chief Executive Officer PT Wahana Inti Selaras Bambang Prijono mengatakan, penjualan truk produksi Eropa tahun ini diperkirakan sekitar 1.700 hingga 1.800 unit. Jumlah ini turun dari tahun lalu yang mencapai kurang lebih 2.400 unit.

Baca Juga: Kena Dampak Harga Batubara, Penjualan Alat Berat INTA Anjlok

Sejauh ini Bambang melihat penjualan truk secara total baru mencapai kurang lebih 1.200 unit.

"Sekitar 90% penjualan di tambang batubara yang harga komoditas tersebut saat ini harganya sedang turun sehingga otomatis permintaannya pun turun juga," ujar Bambang kepada Kontan.co.id usai konferensi pers Volcv di JIExpo Kemayoran, Selasa (18/9). 

Tidak dipungkiri, lesunya industri tambang turut memengaruhi penjualan truk Volvo. Adapun penjualan truk Volvo sejauh ini masih dikisaran 350 unit.

Hingga akhir tahun diprediksi penjualan truk Volvo akan mencapai 450 unit hingga 500 unit. Padahal tahun sebelumnya bisa mencapai 600 unit. Asal tahu saja, FH16 dan seri 6x4 yang OB yang menjadi andalan. 

Walaupun penjualannya menurun, hingga Agustus Volvo masih menjadi market leader dengan penguasaan pasar sekitar 30% hingga 35%. 

Baca Juga: Anak usaha Mitra Pinasthika Mustika jadi distributor tunggal aki Hitachi

Sama dengan penjualan truk, penjualan alat berat Volvo turut terpengaruh dengan lesunya sektor tambang.  Menurut Bambang, penjualan di sektor alat berat Volvo juga akan menurun sebesar 22% sesuai dengan kondisi pasar.

Diprediksi, hingga akhir tahun pasar alat berat mencapai 11.000

Menghadapi kondisi ini, Volvo akan memperkuat pelayanan after sales atau purna jual.  Layanan purna jual dianggap bisa menjadi daya tarik bagi konsumen.

Selain itu, Volvo menawarkan fitur Volvo Dynamic Steering (DVS). Teknologi tersebut memungkinkan kemudi tetap terkendali diberbagai jenis jalan. Ini menjadi komitmen dan tanggung jawab Volvo untuk menjamin keamanan dan keselamatan.  

Baca Juga: Toyota menggandeng CATL untuk memasok baterai kendaraan listrik

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×