Reporter: Vina Elvira | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan toksin botulinum pertama di Indonesia, PT Selatox Bio Pharma mengumumkan rencana untuk memperluas upaya rekrutmen secara signifikan guna mendukung kemajuan industri biofarmasi di Indonesia.
Perusahaan menargetkan untuk merekrut 50 karyawan pada tahun 2025 dan meningkatkan jumlah tenaga kerja menjadi lebih dari 150 orang pada tahun 2026, dengan memperkuat operasi di fasilitas produksi obat biofarmasi dan aseptik di Indonesia.
“Langkah strategis ini akan memungkinkan Selatox untuk mengembangkan dan memproduksi biofarmasetik inovatif yang ditargetkan ke pasar global, sekaligus mengasah tenaga kerja yang sangat terampil di Indonesia,” ungkap Hana Kim, General Manager PT Selatox Bio Pharma dalam siaran pers, Rabu (5/3).
Adapun, posisi rekrutmen ini mencakup berbagai departemen, antara lain, Quality Assurance/Quality Control (QA/QC), Engineering, Perencanaan Produksi & Manajemen Inventaris, Produksi, dan Riset.
Baca Juga: Susunan Terbaru Direksi dan Komisaris MIND ID, Ada Mantan Dirut Freeport
Hana menuturkan, sebagian besar karyawan baru akan berasal dari lulusan baru guna memastikan individu muda dan berbakat memperoleh keterampilan esensial di industri biofarmasi.
Selain itu, karyawan akan mendapatkan kesempatan untuk meraih pengalaman langsung dengan peralatan manufaktur toksin terkini.
“Lebih dari sekadar rekrutmen, tujuan kami sebagai produsen toksin botulinum pertama di Indonesia adalah untuk mengembangkan talenta lokal yang mampu memimpin industri biofarmasi global,” tuturnya.
Selatox, pusat manufaktur dan riset serta pengembangan (R&D) toksin khusus pertama di Indonesia, telah mengakuisisi teknologi proses produksi toksin dengan kemurnian tinggi beserta pengetahuan teknisnya dari perusahaan kesehatan global, Daewoong.
Selatox berencana untuk lebih memperkuat sistem mutu dengan target memperoleh sertifikasi CPOB pada tahun 2026, dan pada tahun 2028, berencana menyelesaikan registrasi produk di Indonesia serta melakukan penetrasi pasar global secara menyeluruh melalui kemitraan dengan sekitar 40 negara.
Dengan fasilitas produksi di Cikarang dan pusat R&D di Depok, Selatox telah menyelesaikan pembangunan fasilitas pada tahun 2023 serta menyelesaikan persiapan untuk produksi dan riset toksin secara skala penuh.
Baca Juga: AMRO Sarankan Indonesia Optimalisasi Pendapatan dan Selektif Belanja Dorong Ekonomi
Selanjutnya: Isuzu Gelar Mudik Gratis 2025, Berangkatkan 400 Pemudik ke Kampung Halaman
Menarik Dibaca: Cara Mudah Transfer Uang di Indomaret dan Syarat yang Harus Dilakukan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News