kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Semen Baturaja (SMBR) bidik pasar Riau dan Penajam Paser


Rabu, 24 Juni 2020 / 20:47 WIB
Semen Baturaja (SMBR) bidik pasar Riau dan Penajam Paser
ILUSTRASI. Pada 10 Juni 2020 lalu, Semen Baturaja (SMBR) telah melakukan pengiriman perdana atas sebanyak 750 ton produk semen ke Pontianak. Pengiriman dilakukan dari Pelabuhan Boom Baru, Palembang dengan bekerja sama dengan PT Pelabuhan Tanjung Priok selaku perusah


Reporter: Muhammad Julian | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA.  PT Semen Baturaja (Persero) Tbk terus mengawal agenda ekspansi pasarnya ke luar wilayah Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel). Hingga tutup tahun nanti, emiten berkode saham “SMBR” tersebut membidik pasar Riau dan Kepulauan Riau serta Penajam Paser Kalimantan Timur untuk memperluas jangkauan pasarnya.

Direktur Pemasaran SMBR Dede Parasade mengatakan, pemilihan  Riau dan Kepulauan Riau serta Penajam Paser sebagai target pasar baru didasarkan pada ukuran pasar alias size market, prospek pertumbuhan pasar, serta kedekatan jarak antara ketiga wilayah dengan pelabuhan di Palembang, Sumbagsel.

“Khusus Penajam Panser, pertumbuhan infrastruktur untuk Ibu kota menjadi pilihan,” kata Dede saat dihubungi Kontan.co.id, Rabu (24/6).

Baca Juga: Semen Baturaja (SMBR) Menjajal Ekspansi di Luar Sumatra Bagian Selatan

Rencananya, agenda ekspansi pasar ke kedua wilayah ini akan menyasar segmen pasar yang berbeda. Untuk pasar Penajam Paser, ekspansi pasar rencananya dikhususkan untuk segmen pasar proyek dengan mengandalkan produk semen infrastruktur perusahaan.

Sementara untuk pasar Riau dan Kepulauan Riau, ekspansi pasar rencananya bakal menyasar segmen proyek maupun ritel dengan mengandalkan produk semen zak perusahaan.

Saat ini, SMBR tengah melakukan negosiasi dengan calon distributor untuk pasar Penajam Paser Kalimantan serta tahap perhitungan akhir detail-detail kontrak dagang atawa sales contract dengan distributor untuk pasar Riau dan Kepulauan Riau. Kalau tidak ada aral melintang, penjualan produk ke pasar Riau dan Kepulauan Riau diharapkan sudah bisa terealisasi di kuartal IV tahun ini.

Dede bilang, SMBR tidak gentar untuk bersaing dengan kompetitor di wilayah pasar baru, sebab SMBR sudah menyiapkan sejumlah strategi untuk ‘menantang’ pemain lama yang sudah lebih dahulu mendominasi pasar..

Pertama, SMBR akan terus menggunakan strategi pemasaran baik secara luar jaringan (luring) dengan melakukan pendekatan ke tukang, mandor, dan toko bangunan sebagai penyambung ke konsumen ritel serta menggencarkan iklan melalui kanal pemasaran digital seperti Facebook, Instagram, dan Youtube.

Tidak hanya itu, dari sisi produk, SMBR juga akan menetapkan harga yang lebih kompetitif dibanding harga kompetitor.

“Sebagai kids on the new block, tentu kami terapkan harga yang bersaing sebagai second liners,” ujar Dede.

Rencana ekspansi ke Riau dan Kepulauan Riau serta Penajam Paser Kalimantan merupakan kelanjutan dari langkah ekspansi yang telah dilakukan SMBR sebelumnya.

Sebelumnya, SMBR juga tellah menjajal pasar Pontianak pada bulan Juni 2020 ini. Pengapalan perdana  atas sebanyak 750 ton produk semen telah dilakukan pada 10 Juni 2020 lalu ke Pontianak, Kalimantan. 

Baca Juga: SMBR keluar kandang semen Sumbagsel

Kalau ditotal, akan ada dua pengiriman dengan total muatan sebesar  2.750 ton ke Pontianak bulan Juni 2020 ini. Harapan SMBR, perusahaan akan sudah bisa merebut 5% pangsa pasar semen di Pontianak hingga tutup tahun nanti.

Pada tahun-tahun berikutnya, SMBR masih berencana untuk menggarap pasar-pasar baru lainnya di luar negeri untuk memperluas jangkauan pasar perusahaan. Sasarannya adalah negara-negara yang secara geografis berdekatan dengan Pulau Sumatera seperti misalnya Australia dan Filipina.

Untuk diketahui, berdasarkan segmentasi wilayahnya, sebagian besar penjualan semen SMBR memang masih didominasi oleh penjualan di wilayah pasar basis perusahaan di Sumatera Selatan dan Lampung.

Sepanjang tahun 2019 lalu, kedua wilayah ini menyumbang pendapatan sebesar Rp 1,79 triliun atau setara dengan 91,03% dari total penjualan semen SMBR di tahun 2019. 

Secara terperinci, angka tersebut terdiri atas penjualan semen di Sumatera Selatan sebesar Rp 1,37 triliun dan Lampung sebesar Rp 419,91 miliar.

Baca Juga: Permintaan semen di Sumatra bagian selatan diprediksi turun 7%-22%

Sementara itu, pasar non basis yang terdiri dari Jambi, Bengkulu, dan Bangka Belitung tercatat menyumbang penjualan semen senilai Rp 176,95 miliar di tahun 2019.

Adapun total penjualan semen tahun 2019 mencapai Rp 1,97 triliun atau naik tipis 0,76% dibanding penjualan semen tahun 2018 yang mencapai Rp 1,95 triliun.

Selain meraup pendapatan dari penjualan semen, SMBR juga memperoleh pendapatan dari penjualan terak, white clay dan jasa angkutan lainnya yang masing-masing tercatat sebesar Rp 14,44 miliar, Rp 3,17 miliar, dan Rp 7,05 miliar di tahun 2019.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×