Reporter: Muhammad Julian | Editor: Yudho Winarto
Pertama, SMBR akan terus menggunakan strategi pemasaran baik secara luar jaringan (luring) dengan melakukan pendekatan ke tukang, mandor, dan toko bangunan sebagai penyambung ke konsumen ritel serta menggencarkan iklan melalui kanal pemasaran digital seperti Facebook, Instagram, dan Youtube.
Tidak hanya itu, dari sisi produk, SMBR juga akan menetapkan harga yang lebih kompetitif dibanding harga kompetitor.
“Sebagai kids on the new block, tentu kami terapkan harga yang bersaing sebagai second liners,” ujar Dede.
Rencana ekspansi ke Riau dan Kepulauan Riau serta Penajam Paser Kalimantan merupakan kelanjutan dari langkah ekspansi yang telah dilakukan SMBR sebelumnya.
Sebelumnya, SMBR juga tellah menjajal pasar Pontianak pada bulan Juni 2020 ini. Pengapalan perdana atas sebanyak 750 ton produk semen telah dilakukan pada 10 Juni 2020 lalu ke Pontianak, Kalimantan.
Baca Juga: SMBR keluar kandang semen Sumbagsel
Kalau ditotal, akan ada dua pengiriman dengan total muatan sebesar 2.750 ton ke Pontianak bulan Juni 2020 ini. Harapan SMBR, perusahaan akan sudah bisa merebut 5% pangsa pasar semen di Pontianak hingga tutup tahun nanti.
Pada tahun-tahun berikutnya, SMBR masih berencana untuk menggarap pasar-pasar baru lainnya di luar negeri untuk memperluas jangkauan pasar perusahaan. Sasarannya adalah negara-negara yang secara geografis berdekatan dengan Pulau Sumatera seperti misalnya Australia dan Filipina.
Untuk diketahui, berdasarkan segmentasi wilayahnya, sebagian besar penjualan semen SMBR memang masih didominasi oleh penjualan di wilayah pasar basis perusahaan di Sumatera Selatan dan Lampung.