Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli
Hingga akhir semester I/2024, SIG berhasil menurunkan Intensitas Emisi Gas Rumah Kaca sebesar 19,21% dari baseline 2010.
Lebih lanjut, Vita menjelaskan, inisiatif SIG dalam transisi menuju industri hijau mendukung kebutuhan pembangunan saat ini dan yang akan datang.
SIG pun terus fokus menciptakan peluang untuk mendorong penggunaan semen hijau, salah satunya dalam proyek pembangunan IKN yang mengusung konsep sustainable and smart city melalui kerja sama dengan PT Bina Karya (Persero) dan kepemilikan saham di PT Karya Logistik Nusantara.
Sebagai perusahaan penyedia solusi bahan bangunan terdepan di Indonesia, SIG memiliki semen hijau dan beragam produk turunan yang diproduksi ramah lingkungan.
Baca Juga: Saham Perbankan dan Sektor Komoditas Semakin Bernas
Semen hijau SIG memiliki emisi karbon yang lebih rendah hingga 38%, jika dibandingkan dengan semen konvensional. Produk semen hijau SIG di antaranya; semen multifungsi, semen masonry untuk aplikasi non-struktural, semen curah untuk berbagai kebutuhan pembangunan infrastruktur dan stabilisasi tanah.
Demikian juga produk inovasi turunan semen seperti beton berpori untuk menjaga penyerapan air permukaan ke dalam tanah, beton cepat kering yang memungkinkan perbaikan jalan secara cepat sehingga tidak perlu penutupan jalan selama berjam-jam, serta beton dekoratif yang estestis.
”Selain rendah karbon, produk SIG juga memiliki kandungan dalam negeri (TKDN) yang tinggi yaitu di atas 90%. Semua keunggulan ini membuat produk SIG sangat relevan untuk diaplikasikan dalam pembangunan di Indonesia,” ujar Vita.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News