Reporter: Vina Elvira | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) memasok semen untuk proyek pembangunan Bendungan Sidan di Bali. Hingga Februari 2025, SMGR telah memasok 76.000 ton bahan bangunan semen pada pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN) tersebut.
Corporate Secretary SIG, Vita Mahreyni mengatakan, Bendungan Sidan merupakan infrastruktur penting yang memberikan banyak manfaat dalam kehidupan sosial masyarakat, serta mendukung pertumbuhan ekonomi dan aksi pelestarian lingkungan.
“Hal ini sejalan dengan arahan Menteri BUMN, Erick Thohir agar BUMN turut berkontribusi dalam pembangunan infrastruktur yang berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat,” kata Vita Mahreyni, dalam siaran pers, Jumat (14/3).
Baca Juga: Komisaris Semen Indonesia (SMGR) Jual 24.300 Saham, Begini Detailnya
Bendungan Sidan yang terletak di Kabupaten Badung, Gianyar dan Bangli ini merupakan bendungan tipe zonal dengan inti tegak aspal yang memiliki panjang 197 meter dan tinggi 68 meter dengan sumber airnya berasal dari Sungai Ayung.
Bendungan berkapasitas 3,82 juta m3 itu nantinya akan menyediakan air baku sebanyak 1.750 liter per detik untuk empat daerah di Bali, meliputi Denpasar, Badung, Gianyar, hingga Tabanan, dengan perkiraan total penerima manfaat sejumlah 1,3 juta jiwa masyarakat.
Selain untuk penyediaan air baku, Bendungan Sidan juga akan difungsikan sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMh) berkapasitas 0,65 MW, serta memiliki potensi PLTS terapung 20% dari luas genangan dengan kapasitas hingga 8 MW. Bendungan Sidan juga dilengkapi terowongan pengelak yang berfungsi sebagai pengendali banjir.
Baca Juga: Semen Indonesia (SMGR) Dorong Transformasi Industri Semen Menuju Ekonomi Hijau
Vita menegaskan produk semen dari SMGR memiliki keunggulan yang sudah terbukti pada sejumlah proyek strategis nasional. Keunggulan-keunggulan tersebut antara lain mudah diaplikasikan dan memiliki daya rekat tinggi, sehingga mempermudah proses pengerjaan konstruksi dengan hasil akhir beton yang kuat.
Semen SMGR ini juga terkategori semen hijau dengan tingkat emisi hingga 38% lebih rendah dibandingkan semen konvensional, serta tingkat komponen dalam negeri (TKDN) yang tinggi mencapai 96,95%.
“SMGR memiliki variasi produk bahan bangunan inovatif dengan rentang spesifikasi lengkap dan dukungan jaringan infrastruktur operasional yang luas. Dengan segala keunggulan yang dimiliki, SMGR siap menyukseskan pembangunan secara berkelanjutan di seluruh wilayah Indonesia,” tutupnya.
Selanjutnya: Optimalisasi Lahan Tidur, Pupuk Indonesia, TNI AD, dan PTPN Berkolaborasi
Menarik Dibaca: Kenapa Gula Darah Tetap Tinggi Meskipun Sudah Makan Sehat?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News