Reporter: Agung Hidayat | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produsen daging olahan dan mentah kemasan, PT Sentra Food Indonesia Tbk (FOOD) menyiasati stagnasi penjualan dengan mengusahakan inovasi produk baru. Harapannya tahun depan perusahaan dapat membukukan pertumbuhan bisnis dobel digit.
Adapun terkait proyeksi pasar daging olahan tahun depan, Agustus Sani Nugroho, Direktur Utama FOOD memperkirakan dengan kondisi ekonomi makro tahun 2020 yang tidak terlalu jauh dengan tahun ini prospek bisnis daging olahan di tahun itu juga ikut berpengaruh.
Baca Juga: GAPMMl: Potensi dairy masih oke, tapi masih ada faktor penghambat
"Kami perkirakan kalau pun tumbuh persentase pertumbuhannya (pasar) hanya sekitar single digit. Namun demikian, untuk perseroan kami masih berharap akan dapat tumbuh dobel digit," terangnya kepada Kontan.co.id, Rabu (4/12).
Salah satu strategi perseroan kata Agustus melalui entitas anak PT Kemang Food Industries, yaitu dengan meluncurkan produk-produk yang dapat diserap pasar. Dimana perseroan akan memperkenalkan beberapa produk baru dan diperkirakan akan dapat masuk ke pasar pada kuartal-I tahun 2020.
Sayangnya Agustus belum dapat memberikan detil terkait produk tersebut dan target penjualan. Yang jelas perusahaan diketahui tidak hanya memproduksi daging olahan sapi, namun juga ayam dan produk ikan yang tengah berproses.
Baca Juga: BreadTalk Group lakukan dua aksi korporasi ini di penghujung 2019
Untuk ayam kontribusinya bagi sales masih berada di urutan kedua setelah daging sapi. Sedangkan untuk produk ikan kabar terakhir menyebutkan masih terjadi penundaan peluncuran yang sebelumnya direncanakan di kuartal-III tahun ini karena proses perijinan dan sertifikasi dari BPOM yang belum selesai.
Mengintip laporan perseroan sampai kuartal-III 2019 segmen penjualan daging olahan menyumbang 59% dari total revenue FOOD saat itu atau sekitar Rp 53,67 miliar, namun capaian ini menurun 6,3% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp 57,3 miliar.
Sementara segmen penjualan daging mentah tercatat tumbuh 8,2% dari Rp 34,65 miliar di kuartal-III 2018 menjadi Rp 37,49 miliar di kuartal-III 2019.
Baca Juga: Mondelez Indonesia akan hadirkan berbagai produk dangan inovasi baru
Selama ini Perusahaan memasarkan produknya baik lewat jalur bussiness to bussiness (B2B) dimana perusahaan menyuplai kebutuhan daging olahan di hotel, restoran dan kafe (horeka) maupun juga menjual produknya di ritel-ritel modern.
Ke depannya manajemen memperkirakan kontribusi ritel berpeluang untuk berkembang jauh lebih pesat dibanding Horeka (B2B). Sampai kuartal ketiga tahun ini sumbangan dari ritel terbesar berasal dari PT Trans Retail Indonesia (Transmart/Carrefour) dengan kontribusi terhadap revenue sekitar 10,2%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News