Reporter: Femi Adi Soempeno |
JAKARTA. Selama bulan Agustus 2010 lalu, perbedaan harga kopi jenis Arabika dan Robusta semakin melebar. Makin berjaraknya harga dua jenis kopi ini terlihat di pasar kontrak di New York future market (ICE). Hal tersebut tercuat dari data yang dirilis oleh International Coffee Organization yang dirilis akhir pekan lalu.
Harga kontrak kopi Arabika di bulan Juli sebesar US$ 165,23 per pound, sementara itu pada bulan Agustus naik menjadi US$ 175,10 per pound. Harga kopi ini bervolatilitas di semua jenis kopi pada bulan Agustus ketimbang bulan sebelumnya.
Harga rata-rata bulanan ICO composite indicator price naik sebesar 2,6% dari US$ 153,41 per pound di bulan Juli menjadi US$ 157,46 per pound di bulan Agustus. Salah satu pemicu peningkatan ICO composite indicator price itu adalah naiknya harga kopi Arabika.
Peningkatan harga kopi tersebut menunjukkan adanya ketidakpastian pasokan kopi untuk jangka pendek meski diprediksi bakal ada panenan besar di Brazil. "Saya memperkirakan total produksi panenan kopi untuk tahun kopi periode 2010/2011 belum berubah, yaitu antara 133-135 juta karung; sedangkan produksi di tahun kopi periode 2009/2010 sekitar 120 juta karung," kata ICO Executive Director Nestor Osorio.
Ekspor dari semua negara penghasil kopi di bulan Juli 2010 lalu mencapai 8,3 juta karung (1 karung = 60 kg). Pencapaian tersebut menggiring total ekspor kopi di tahun kopi periode 2009/2010 (Oktober 2009-Juli 2010) menjadi 78,5 juta karung. Dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, total ekspor kopi tersebut turun 5% di level 82,7 juta karung.
Dengan ekspor yang dicatatkan pada bulan Juli 2010 lalu, total ekspor kopi sepanjang tujuh bulan pertama di tahun 2010 ini mencapai 56,1 juta karung, atau turun 5,2% dari periode yang sama tahun lalu yang mencapai 59,2 juta karung.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News