kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45913,72   -9,77   -1.06%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Seperti apa potensi kendaraan listrik di Indonesia? Ini kata pengamat otomotif


Jumat, 06 November 2020 / 17:33 WIB
Seperti apa potensi kendaraan listrik di Indonesia? Ini kata pengamat otomotif
ILUSTRASI. Petugas melakukan pengisian listrik kendaraan bermotor jenis mobil. (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN)


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah Agen Pemegang Merek (APM) ramai-ramai mendatangkan mobil listrik ke Tanah Air. Lewat aksi ini tentu pengusaha otomotif melihat potensi kendaraan listrik yang gurih di Indonesia. 

Pengamat Otomotif, Bebin Djuana tidak menampik untuk saat ini memang kendaraan listrik belum menarik. Selain harganya yang mahal sehingga hanya kelompok tertentu saja yang mampu beli, prasarana di Indonesia juga belum siap. Namun, Bebin menegaskan bahwa potensi kendaraan listrik bakal besar ke depannya. 

Menurutnya seluruh dunia akan beralih ke kendaraan listrik, roda empat maupun roda dua. Tak hanya kendaraan pribadi, transportasi publik juga banyak yang sudah siap menggunakan tenaga listrik. 

"Lantas mengenai peluang (bisnis) sudah jelas, ketika pemerintah sudah menetapkan kendaraan listrik sebagai kendaraan masa depan tidak perlu ragu lagi. Apalagi ketika nanti Indonesia sebagai produsen terbesar dunia untuk batere mobil," jelasnya kepada Kontan.co.id, Jumat (6/11). 

Baca Juga: APM mobil beramai-ramai semarakkan pasar mobil listrik

Menurutnya meskipun saat ini kendala membeli kendaraan listrik adalah harganya yang tinggi, jika nanti mobil listrik sudah diproduksi di dalam negeri, apalagi Indonesia bakal menjadi produsen batere (termasuk komponen termahal saat ini) tentu harga bisa ditekan.

Selain harganya yang akan lebih murah, pertimbangan lainnya yang bisa membuat masyarakat berpaling membeli kendaraan listrik adalah biaya per km bisa lebih rendah, bahkan bisa ditekan hingga 70% dibanding menggunakan mesin berbahan bakar minyak. Belum lagi dibebaskan dari service rutin. 

Menurutnya dengan sejumlah pertimbangan ini mungkin saja konsumen bisa berpaling ke mobil listrik.  

Selanjutnya: Grab Indonesia dukung pengembangan SPBKLU di Indonesia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×