Reporter: Ahmad Febrian | Editor: Ahmad Febrian
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kebocoran data terus berlangsung. Setelah aplikasi kesejhatan e-HAC (electronic Health Alert Card) diduga mengalami kebocoran data, hal tersebut terulang lagi. Tak tanggung-tanggung kali ini menimpa orang nomor satu di Indonesia, Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Beredarnya sertifikat vaksinasi Covid-19 milik Presiden Jokowi menghebohkan dunia maya pada Jumat (3/9). Terkait hal itu Kementerian Kesehatan, Badan Siber dan Sandi Negara, dan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) memberikan penjelasan tertulis bersama pada Jumat (3/9) malam.
Ketiga lembaga pemerintah itu menyatakan, akses terhadap sertifikat vaksinasi Covid-19 Jokowi menggunakan fitur pemeriksaan sertifikat pada sistem PeduliLindungi. Fungsi pemeriksaan sertifikat sebelumnya mensyaratkan pengguna menyertakan nomor handphone untuk pemeriksaan
Setelah menimbang masukan masyarakat, akses sertifikat vaksinasi Covid-19 hanya menggunakan lima parameter. Yakni nama, Nomor Identitas Kependudukan (NIK), tanggal lahir, tanggal vaksin, dan jenis vaksin. Tujuannya agar mempermudah masyarakat mengakses sertifikat vaksinasi Covid-19.
Lalu pemerintah menjelaskan mengapa data Jokowi bisa terbuka.