Reporter: Femi Adi Soempeno, Bloomberg |
SINGAPURA. Harga kontrak jagung naik untuk pertama kalinya dalam lima sesi; sementara itu harga gandum dan juga kedelai juga meningkat ditengah spekulasi penurunan harga yang terjadi belakangan membikin suplai dari US terlihat menarik bagi importir dan investor, serta menguatnya permintaan global.
Harga kontrak jagung untuk pengiriman Desember naik 0,6% menjadi US$ 5,6075 per bushel di Chicago Board of Trade pada pukul 10:54 waktu Singapura. Harga biji-bijian ini anjlok 3,8% dalam empat hari belakangan.
Russia kemungkinan mengimpor lebih dari 2 juta metrik ton jagung pada tahun marketing per 1 Juli. Angka impor tersebut lebih tinggi dari Ukraina. Hal ini ditegaskan oleh Andrei Sizov Jr., SovEcon Managing Director. Angka impor tersebut juga dua kali lebih besar dari yang diperkirakan U.S. Department of Agriculture.
"Kemungkinan ini terlihat sebagai peluang untuk membeli. Impor jagung Rusia jelas-jelas menyokong peningkatan harga," kata Michael Pitts, Commodity Sales Director National Australia Bank Ltd., menunjuk harga yang anjlok.
Menurut Sizov, impor jagung Rusia dari AS kemungkinan besarnya beberapa ratus ton dan diperkirakan akan dikirimkan pada awal 2011. Ia juga memprediksi, Rusia akan mengimpor lebih banyak lagi setelah ia memperkirakan panenan Rusia akan anjlok 24% dari tahun lalu menjadi tak lebih dari 3 juta ton.
Sementara itu, Ukraina, negara pengekspor jagung terbesar keempat di dunia pada tahun 2009 lalu, membatasi pengiriman biji-bijiannya maksimal sebesar 2 juta ton mulai kemarin hingga akhir tahun ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News