kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.407.000   24.000   1,01%
  • USD/IDR 16.580   -17,00   -0,10%
  • IDX 8.125   73,58   0,91%
  • KOMPAS100 1.120   14,21   1,28%
  • LQ45 780   7,86   1,02%
  • ISSI 292   2,64   0,91%
  • IDX30 406   2,01   0,50%
  • IDXHIDIV20 454   0,57   0,13%
  • IDX80 123   1,36   1,12%
  • IDXV30 131   1,14   0,88%
  • IDXQ30 128   0,32   0,25%

Sharp Bidik Penjualan 991.000 AC hingga Akhir 2025, Andalkan Momentum Panas Ekstrem


Kamis, 16 Oktober 2025 / 16:14 WIB
Sharp Bidik Penjualan 991.000 AC hingga Akhir 2025, Andalkan Momentum Panas Ekstrem
ILUSTRASI. PT Sharp Electronics Indonesia (SEID) meluncurkan tiga seri AC terbaru di Jakarta, Rabu (8/6). Ketiga seri AC terbaru itu adalah Sayonara Panas V, Eco Inverter dan Color Variation. AC yang di banderol mulai dari Rp2,9 juta hingga Rp 6 juta untuk seluruh model (0,5 PK hingga 2 PK). SEID menargetkan penjualan AC di Indonesia terbesar kedua dari Jepang. KONTAN/Muradi/08/06/2011


Reporter: Leni Wandira | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sharp Electronics Indonesia menargetkan penjualan 991.000 unit air conditioner (AC) hingga akhir tahun 2025. 

Target ambisius ini didorong oleh potensi lonjakan permintaan, menyusul prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengenai berlanjutnya cuaca panas ekstrem hingga November.

Yudha, Head Marketing AC & Air Purifier Sharp Indonesia, mengatakan bahwa fenomena cuaca ini menjadi katalis positif bagi pasar AC yang sebelumnya mengalami tekanan.

“Kami melihat prediksi cuaca panas ekstrem ini sebagai peluang positif untuk pasar AC. Berdasarkan studi penjualan historis, setiap kali suhu meningkat signifikan, permintaan AC ikut terkerek naik,” ujar Yudha kepada Kontan, Kamis (14/10/2025).

Baca Juga: Setengah Abad di Indonesia, SHARP Tebar Hadiah Spesial di Ulang Tahun ke-55

Meski pasar AC domestik saat ini tercatat turun 12% secara year-to-date dibandingkan tahun lalu, Sharp optimistis situasi akan berbalik arah, terutama di wilayah-wilayah dengan suhu ekstrem seperti Jabodetabek, Jawa Timur, Kalimantan, dan Sulawesi. 

Sharp pun telah menyiapkan stok yang memadai sejak awal September untuk mengantisipasi lonjakan permintaan ini.

Yudha menjelaskan bahwa target penjualan sebesar 991.000 unit terdiri dari berbagai tipe AC, dengan komposisi utama masih didominasi oleh AC split non-inverter.

“Sekitar 86% dari total penjualan kami ditargetkan berasal dari AC split non-inverter karena masih menjadi pilihan utama pasar menengah. AC inverter sekitar 13% dan terus tumbuh seiring meningkatnya kesadaran efisiensi energi," ujarnya.

Sementara AC light commercial menyumbang sekitar 1%, khususnya untuk segmen properti dan bisnis kecil. Sharp belum melakukan revisi target penjualan tahun ini meskipun cuaca ekstrem datang lebih cepat dan berlangsung lebih lama dari prediksi awal. 

Namun, fleksibilitas tim pemasaran dan dukungan dari pabrik AC di Karawang memungkinkan Sharp beradaptasi cepat terhadap perubahan demand pasar.

“Kontribusi terbesar permintaan tambahan kami perkirakan datang dari Jabodetabek dan Jawa Timur, yang memiliki basis pengguna besar dan menyumbang lebih dari 30% market. Kalimantan dan Sulawesi juga menunjukkan pertumbuhan paling cepat,” tambah Yudha.

Sharp juga mencermati adanya penurunan daya beli masyarakat, terutama di segmen menengah ke bawah. Hal ini membuat konsumen lebih mempertimbangkan harga awal produk (initial cost), yang masih menjadikan AC 0.5 PK sebagai pilihan utama.

Baca Juga: Sharp Indonesia Waspadai Limpahan Barang Murah Imbas Tarif AS

Namun di sisi lain, pasar menengah dan menengah atas menunjukkan pergeseran ke arah AC inverter yang hemat energi, serta produk-produk dengan fitur tambahan seperti AIoT (Artificial Intelligence of Things) dan teknologi Plasmacluster untuk menjaga kualitas udara dalam ruangan.

Menghadapi kondisi pasar yang dinamis, Sharp mengandalkan sejumlah strategi utama untuk mengejar target penjualan hingga akhir tahun. 

Perusahaan menghadirkan line-up produk yang luas, mulai dari AC split standar, inverter, hingga AC light commercial seperti cassette, floor standing, duct, dan portable, untuk menjangkau berbagai segmen konsumen. 

Selain itu, keberadaan pabrik lokal di Karawang memberikan keunggulan dalam menjaga stabilitas pasokan dan mempercepat respons terhadap lonjakan permintaan pasar. 

Dari sisi pemasaran, Sharp secara konsisten menjalankan kampanye edukasi dan promosi seperti “Sejuk Maksimal, Tagihan Minimal” dan “Dingin Merata, Sehat Terjaga” guna meningkatkan kesadaran konsumen terhadap manfaat AC yang tidak hanya memberikan kenyamanan, tetapi juga mendukung kesehatan udara dalam ruangan. 

Sharp juga terus memperkuat dukungan kepada mitra bisnis, termasuk dealer dan sub-dealer, melalui berbagai inisiatif promosi dan peningkatan profitabilitas. Tak kalah penting, Sharp memperluas layanan purnajual serta memastikan kualitas instalasi sesuai standar perusahaan, agar performa AC tetap optimal dan kepuasan pelanggan terjaga.

“Dengan proyeksi cuaca panas ekstrem yang masih akan berlangsung, kami yakin momentum ini dapat dimanfaatkan secara maksimal untuk mendorong permintaan hingga akhir tahun,” tutup Yudha.

Baca Juga: Cuaca Panas Ekstrem Landa Indonesia, Polytron Genjot Penjualan AC Jelang Akhir Tahun

Selanjutnya: IHSG Rebound 0,91% ke 8.124, Top Gainers LQ45: KLBF, AMMN dan MAPI, Kamis (16/10)

Menarik Dibaca: 11 Rekomendasi Makanan dan Minuman untuk Meredakan Gejala Flu

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×