Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Handoyo .
Kemudian dari sisi sales marketing, Andry mengatakan Sharp mengubah cara dagang dari offline ke online lewat E-commerce, Whatsapp Sales, dan SMS Sales. Ternyata aktivitas penjualan lewat online juga mencatatkan transaksi yang gemilang.
Andry memaparkan penjualan Sharp lewat E-Commerce mencatatkan pertumbuhan penjualan lebih dari 200% atau dua kali lipat dibandingkan bisnis online sebelum pandemi. "Bisnis online melalui e-commerce biasanya hanya Rp 10 miliar per bulan, sedangkan saat ini mencapai Rp 20 miliar hingga Rp 30 miliar per bulan," papar Andry.
Sementara itu penjualan melalui SMS Sales dan WA sales mencatatkan penjualan Rp 12 miliar hingga Rp 15 miliar perbulan dari yang sebelumnya tidak ada.
Andry memerinci produk yang mengalami lonjakan penjualan adalah produk yang berhubungan dengan kesehatan dan dilengkapi dengan teknologi plasmacluster seperti air purifier, air conditioner (AC), dan kulkas. Adapun produk rumah tangga lainnya seperti vacum blender dan oven juga diminati.
Baca Juga: Wishnutama imbau restoran tetap patuhi protokol kesehatan
Tidak hanya produk kebutuhan rumah tangga saja, produk gaya hidup seperti notebook, smartphone, LED TV juga banyak dicari karena hal ini berhubungan dengan kebutuhan masyarakat selama Work From Home (WFH).
Adapun tren penjualan online yang meningkat diakui Andry diharapkan bisa berlanjut di bulan Juli hingga September 2020 dan di bulan yang akan datang. Dalam periode tersebut, Sharp akan mengkombinasikan penjualan offline dan online.
Mengenai ketertinggalan di Mei sampai April 2020, Andry optimistis bisa mengejarnya dengan catatan kondisi Corona tidak berkepanjangan. "Kami berharap pasar yang membaik akan berkelanjutan. Oleh karenanya Sharp tidak berhenti untuk mempromosikan produk kita lewat online kita pake momentum peningkatan penjualan," kata Andry.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News