kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   0,00   0,00%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Shell akan memproduksi aspal premium di Banten


Jumat, 15 Desember 2017 / 07:20 WIB
Shell akan memproduksi aspal premium di Banten


Reporter: Klaudia Molasiarani | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan minyak dan gas (migas) Belanda-Inggris, PT Shell Indonesia, akan memperbesar bisnis aspal (bitumen). Perusahaan ini misalnya, meluncurkan produk aspal premium bernama Shell Cariphalte di Indonesia. Produk tersebut mengusung teknologi modifikasi polimer menjadi aspal atau polymer modified bitumen.

Shell akan menggandeng PT Buntara Megah Inti untuk memproses produk baru tersebut. Shell Cariphalte akan menggunakan pabrik Buntara Megah di Balaraja, Tangerang, Banten untuk mengolah produk baru tersebut.

Buntara Megah bukan mitra bisnis baru bagi Shell. Menurut situs resmi perusahaan tersebut, Shell Indonesia telah menunjuk Buntara Megah sebagai distributor produk Shell Bitumen dalam bentuk curah dan drum ke hampir seluruh wilayah Indonesia.

Nah, pabrik Shell Cariphalte beroperasi dengan kapasitas produksi rata-rata mencapai 120 ton per hari. Sumber bahan baku produksi berasal dari pabrik Shell di Pulau Bukom, Singapura. Bahan baku tersebut tersimpan di berbagai unit penyimpanan lokal di Indonesia.

Dennis Quek, Country Business Manager Shell Bitumen Asia menjelaskan, pabrik tersebut mampu memproduksi semua produk Shell Cariphalte dengan beragam tingkatan polymer modified bitumen. "Tidak hanya spesifikasi PG70, PG76, PG 82, melainkan juga tersedia dalam formulasi yang tahan bahan bakar dan tahan suhu rendah," terangnya, Kamis (14/12).

Dengan penambahan produk baru tersebut, Shell akan membidik sejumlah proyek, terutama proyek infrastruktur. Misalnya proyek jalan raya, jalan tol, bandar udara (bandara) dan lintasan balap. Sejauh ini, proyek yang sudah dapat Shell adalah taxiway atau landasan penghubung dan runway atau landasan pacu di Bandara International Soekarno-Hatta Banten. Shell menyuplai Shell Carphalte PG76 Fuelsafe.

Sementara proyek-proyek lain sedang dalam tahap menguji penggunaan produk Shell Carphalte. Proyek tersebut meliputi jalan tol lingkar luar Jakarta, jalan raya di Magelang, Jawa Tengah dan Bandara Sultan Hasanuddin di Makassar, Sulawesi Selatan.

Manajemen Shell tak bersedia membeberkan realisasi maupun target kontrak penjualan Shell Carphalte. Mereka hanya mengatakan, harga jual aspal premium tersebut lebih mahal dibanding aspal biasa. Sebab, tingkat ketahanan aspal polymer modified bitumen tiga kali lebih tinggi.

Agus Wiladi, Executive General Manager Airport Engineering Development PT Angkasa Pura II mengatakan, panjang taxiway dan runway Bandara Soetta yang menggunakan aspal Shell mencapai 3,6 kilometer (km). Belanja aspal untuk taxiway maupun runway kurang lebih sama, yakni masing-masing sekitar Rp 250 miliar. "Sehingga totalnya hampir mendekati setengah triliun," ungkapnya.

Selain bisnis aspal, Shell menjalankan bisnis jasa migas, stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) dan pelumas. Di bisnis SPBU, saat ini mereka memiliki 83 jaringan di DKI Jakarta, Bandung dan Sumatra Utara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×