CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.406.000   -6.000   -0,25%
  • USD/IDR 16.661   16,00   0,10%
  • IDX 8.625   13,23   0,15%
  • KOMPAS100 1.187   2,17   0,18%
  • LQ45 851   1,60   0,19%
  • ISSI 308   1,52   0,50%
  • IDX30 438   0,35   0,08%
  • IDXHIDIV20 509   0,75   0,15%
  • IDX80 133   0,25   0,19%
  • IDXV30 140   0,35   0,25%
  • IDXQ30 140   0,13   0,09%

Industri Kelapa Dukung Hilirisasi, Perpekindo Ingatkan Pentingnya Pasokan Bahan Baku


Kamis, 04 Desember 2025 / 10:00 WIB
Industri Kelapa Dukung Hilirisasi, Perpekindo Ingatkan Pentingnya Pasokan Bahan Baku
ILUSTRASI. Seorang petani mengumpulkan buah kelapa di Desa Tawa Pulau Bacan, Kabupaten Halmahera Selatan, Maluku Utara, Senin (10/11/2025). Perpekindo mendukung hilirisasi kelapa namun mendesak pemerintah jaga ekspor kelapa bulat demi stabilitas harga petani.


Reporter: Vina Elvira | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perhimpunan Petani Kelapa Indonesia (Perpekindo) menegaskan komitmennya mendukung penuh agenda hilirisasi kelapa nasional. 

Organisasi yang mewakili petani kelapa ini melihat hilirisasi sebagai peluang besar untuk menciptakan nilai tambah dan membuka lapangan kerja baru di daerah sentra produksi.

Wakil Ketua Umum DPN Perpekindo, Muhammad Asri Lambo, mengatakan hilirisasi harus berjalan seiring dengan upaya memperkuat pasokan bahan baku. 

Baca Juga: Ekspor Kelapa Bulat Membengkak, Industri Pengolahan Tertekan Kekurangan Bahan Baku

Menurutnya, petani tetap membutuhkan pasar yang stabil, termasuk melalui ekspor kelapa bulat yang selama ini membantu menjaga harga di tingkat petani.

“Kami mendukung hilirisasi. Namun ekspor kelapa bulat juga perlu dipertahankan untuk menjaga stabilitas harga kelapa petani,” ujarnya kepada Kontan.co.id, Rabu (3/12/2025).

Asri menilai wacana pembatasan ekspor kelapa bulat berpotensi merugikan petani. Jika industri dalam negeri belum siap menyerap produksi, maka harga kelapa akan tertekan.

“Pembatasan akan mengancam stabilitas harga jika industri belum mampu membeli kelapa petani dengan harga baik maupun menyerap produksi yang sangat besar,” tegasnya.

Baca Juga: Ekspor Kelapa Bulat Melonjak, Hilirisasi Terancam Mandek

Perpekindo meminta pemerintah tidak hanya mendorong hilirisasi, tetapi juga memperkuat hulu. Langkah yang diperlukan antara lain pembukaan lahan baru, renovasi kebun, dan peremajaan kelapa secara masif untuk menjamin ketersediaan pasokan jangka panjang.

Selain itu, Perpekindo mengusulkan aturan agar industri kelapa wajib memiliki kebun inti sedikitnya 50% dari kebutuhan bahan baku. Dengan demikian, industri tidak sepenuhnya bergantung pada pasokan petani rakyat ketika terjadi lonjakan harga atau penurunan produksi.

“Aspek kesiapan industri hilir - teknologi, kapasitas serapan, hingga model bisnis - harus matang sebelum petani diarahkan bergantung penuh pada industri pengolahan,” ujarnya.

Baca Juga: Ekspor Kelapa Bulat Melonjak, Industri Olahan Kekurangan Bahan Baku

Asri menutup pernyataannya dengan mendorong pemerintah memastikan keseimbangan antara kepentingan hilirisasi dan perlindungan harga petani agar ekosistem kelapa nasional dapat tumbuh berkelanjutan.

Selanjutnya: Lontar Papyrus Tawarkan Obligasi dan Sukuk Berkelanjutan Total Rp 1 Triliun

Menarik Dibaca: BMKG Peringatkan Kemunculan Siklon Tropis di Selatan Indonesia, Provinsi Ini Waspada

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×