Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan energi asal Inggris, Shell Plc, mulai menunjukkan minat untuk kembali berinvestasi di sektor hulu minyak dan gas bumi (migas) Indonesia.
Saat ini, Shell tengah melakukan kajian bersama (joint study) dengan Kuwait Foreign Petroleum Exploration Company (Kufpec) untuk mengeksplorasi sejumlah wilayah potensial.
Kepala SKK Migas Djoko Siswanto mengungkapkan, kerja sama antara Shell dan Kufpec dilakukan dengan komposisi kepemilikan 50:50.
Baca Juga: UMKM Diminta Jaga Kualitas agar Tembus dan Bertahan di Ritel Modern
Proposal kerja sama tersebut telah diajukan ke Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Ditjen Migas) Kementerian ESDM untuk dievaluasi.
“Dia sudah join sama Kufpec 50:50, dia mengajukan proposal ke Ditjen Migas. Ada dua offshore, tiga onshore, kalau tidak salah,” ujar Djoko saat ditemui di Kompleks DPR RI, Selasa (11/11/2025).
Djoko menjelaskan, kajian bersama itu mencakup lima lapangan migas, terdiri atas dua wilayah lepas pantai (offshore) dan tiga wilayah darat (onshore).
Saat ini, Ditjen Migas tengah memverifikasi wilayah kerja (WK) yang diminati Shell untuk kegiatan eksplorasi.
Sementara itu, Kepala Divisi Manajemen Wilayah Kerja dan Strategi Biaya SKK Migas, Asnidar, mengatakan komunikasi antara SKK Migas dan Shell masih terus berlanjut.
Baca Juga: Begini Cara Chandra Asri Perkuat Fondasi Pertumbuhan untuk Cetak Talenta Muda Unggul
Pembahasan lanjutan dijadwalkan berlangsung pada November ini.
“Engagement masih lanjut terus. November ini SKK Migas masih akan ketemu Shell lagi untuk berdiskusi mengenai area of interest,” ujar Asnidar kepada Kontan, Senin (13/10).
Minat Shell untuk kembali masuk ke bisnis hulu migas Tanah Air disebut tak lepas dari temuan cadangan migas baru, khususnya di wilayah laut dalam (deepwater) area yang sesuai dengan keahlian dan pengalaman teknis Shell dalam eksplorasi migas di berbagai negara.
Di sisi lain, Vice President Corporate Relations Shell Indonesia, Susi Hutapea, membenarkan adanya penjajakan tersebut.
Ia menyebut langkah ini merupakan bagian dari evaluasi global Shell terhadap berbagai peluang eksplorasi energi.
Baca Juga: Kamar Anak IKEA: Dari Meja Belajar ke Ruang Imajinasi
“Shell sedang menjajaki peluang di sektor hulu minyak dan gas bumi (migas) di Indonesia, seperti juga di kawasan lainnya, sebagai bagian dari evaluasi eksplorasi Shell Global yang sedang berjalan. Kami tidak dapat berkomentar lebih lanjut,” kata Susi saat dihubungi Kontan.co.id, Selasa (14/10).
Langkah Shell ini menandai sinyal positif kembalinya minat investor asing terhadap sektor hulu migas Indonesia, terutama di tengah upaya pemerintah menarik investasi eksplorasi baru untuk menjaga ketahanan energi nasional.
Selanjutnya: Transaksi QRIS Antarnegara Kian Semarak, Tapi Tantangannya Masih Besar
Menarik Dibaca: Pagi atau Malam, Kapan Waktu Terbaik Berhubungan Seks Sama Pasangan? Ini Jawaban Ahli
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













