Reporter: Filemon Agung | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) menyatakan untuk saat ini tidak berminat masuk ke proyek Masela kendati Royal Dutch Shell telah memulai proses open data potensi demi mencari pembeli 35% saham di blok tersebut.
Direktur Utama Medco Energi Hilmi Panigoro mengatakan, pengembangan lapangan minyak dan gas bumi di laut dalam bukan merupakan bagian strategi perusahaan saat ini.
Ia memastikan, yang saat ini jadi fokus Medco yakni upaya eksplorasi berisiko rendah.
"Contohnya (pengeboran sumur) Kaci yang berhasil menemukan tambahan cadangan gas baru," ungkap Hilmi kepada Kontan.co.id, Selasa (11/8).
Baca Juga: Medco E&P sukses lakukan pengeboran sumur eksplorasi Kaci-2 di Natuna
Hilmi melanjutkan, langkah akuisisi yang dilakukan Medco Energi mempertimbangkan sejumlah hal antara lain lapangan migas tersebut harus memiliki potensi sinergi dengan kegiatan operasi Medco. Selain itu, valuasi lapangan migas haruslah tepat demi memberikan tambahan nilai dan arus kas yang positif untuk perusahaan.
Asal tahu saja, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akhirnya buka suara soal kelanjutan Blok Masela setelah Royal Dutch Shell (Shell) yang berniat melepas hak partisipasi sebesar 35%.
Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian ESDM Ego Syahrial membenarkan kabar open data yang kini tengah dilakukan oleh Shell.
Ia menuturkan, sejumlah perusahaan telah menyatakan minat untuk mengakses data potensi Blok Masela tersebut.
"Betul mereka (Shell) lagi proses open data ini. Ada 32 calon yang lagi proses buka data ini," ungkap Ego di Jakarta, Rabu (5/8).
Ego melanjutkan, proses perizinan khususnya untuk perusahaan overseas (luar negeri) juga telah diproses oleh Kementerian ESDM.
Kendati demikian, ia belum mau merinci seputar detail perusahaan-perusahaan tersebut. Ia pun memastikan, jika Shell benar-benar hengkang proyek Masela akan tetap berjalan.
Baca Juga: SKK Migas tengah kaji perubahan split proyek Masela
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News