Reporter: Lydia Tesaloni | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Shell Indonesia memastikan diskusi soal peluang impor bahan bakar dasar (base fuel) terus berlangsung demi menjaga pasokan bahan bakar minyak (BBM) di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Shell.
President Director & Managing Director Mobility Shell Indonesia Ingrid Siburian menyebut, hingga kini koordinasi dengan pemerintah terkait dan pemangku kepentingan lainnya masih berlangsung.
Hal ini dilakukan demi memastikan produk BBM jenis bensin kembali tersedia di jaringan SPBU Shell sesegera mungkin sesuai dengan standar keselamatan operasional dan standar bahan bakar berkualitas tinggi Shell secara global.
“Pembahasan business-to-business (B2B) terkait pasokan impor base fuel sedang berlangsung,” ungkap Inggrid saat dihubungi Kontan, Jumat (3/10/2025).
Baca Juga: Vivo, BP, dan Shell Kompak Batal Beli BBM Pertamina, Ada Apa?
Di luar itu, Inggrid memastikan jaringan SPBU Shell tetap melayani pelanggan dengan produk BBM Shell V-Power Diesel serta produk dan layanan lainnya, termasuk Shell Select, Shell Recharge, bengkel, dan pelumas Shell.
Shell sudah mengalami kelangkaan bensin sejak Agustus 2025, dengan kisaran 200 SPBU di Pulau Jawa mengalami stock out dan hanya menjual solar.
Sebelum itu terjadi, Shell telah lebih dulu mengajukan penambahan kuota impor BBM pada Juni 2025. Sayangnya, Kementerian ESDM membatasi kuota impor maksimal 110% dari penjualan 2024, yang mana kuota tersebut telah digunakan seluruhnya.
Menurut catatan Kontan, Shell membatalkan pembelian base fuel dari Pertamina akibat birokrasi internal yang menyebabkan proses negosiasi tak bisa dilanjutkan.
Kendati begitu, Shell masih aktif berkoordinasi dengan para stakeholder untuk memenuhi pasokan.
Baca Juga: Shell dan BP-AKR Keluhkan Kuota Impor BBM Hanya Naik 10%
Selanjutnya: Menkeu Purbaya Tanggapi Bantahan Bahlil Soal Harga Subsidi LPG
Menarik Dibaca: Penganan Donat Diburu, Ini Resep Labu Creamy Juara yang Guilty-Free
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News