Reporter: Bernadette Christina Munthe | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Pembatasan BBM (bahan bakar minyak) yang akan diberlakukan 1 April mendatang mendapat respon dari pengusaha makanan dan minuman. Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI) menyatakan, pembatasan BBM berdampak pada kenaikan biaya produksi yang berujung pada kenaikan harga jual.
Sekretaris Jenderal GAPMMI, Franky Sibarani menghitung, kenaikan harga diprediksi bakal terjadi pada bulan Mei mendatang, satu bulan setelah pemberlakuan pembatasan BBM. "Kendaraan pembawa bahan baku dan distribusi makanan dan minuman harus membeli BBM non subsidi, sebab kendaraannya itu memakai mobil pelat hitam (pribadi)," kata Franky, ketika ditemui di acara Outlook Industri Makanan dan Minuman 2012 di Jakarta, Kamis(12/1).
Soal besaran kenaikan harga, Franky mengaku banyak pengusaha masih berhitung untuk menentukan besar kenaikannya. Namun yang jelas, pembatasan BBM membuat biaya produksi industri makanan dan minuman melonjak. "Sebab 30% biaya transportasi berasal dari BBM," terang Franky
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News