kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.205   64,31   0,90%
  • KOMPAS100 1.106   11,04   1,01%
  • LQ45 878   11,56   1,33%
  • ISSI 221   1,08   0,49%
  • IDX30 449   6,43   1,45%
  • IDXHIDIV20 540   5,72   1,07%
  • IDX80 127   1,45   1,15%
  • IDXV30 135   0,62   0,46%
  • IDXQ30 149   1,69   1,15%

Sido Muncul (SIDO) Incar Pertumbuhan Bisnis Minimal 10%-15% pada 2023


Rabu, 18 Januari 2023 / 18:43 WIB
Sido Muncul (SIDO) Incar Pertumbuhan Bisnis Minimal 10%-15% pada 2023
ILUSTRASI. PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) mengincar pertumbuhan bisnis yang positif tahun ini


Reporter: Vina Elvira | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten produsen jamu, PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) mengincar pertumbuhan bisnis yang positif tahun ini. Optimisme itu didorong oleh permintaan produk herbal yang terus menunjukkan tren peningkatan dari tahun ke tahun. 

Direktur Utama Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul David Hidayat menjelaskan, penjualan produk farmasi, termasuk produk herbal masih terus bertumbuh pasca pandemi. Ini terbukti dari permintaan beberapa produk perseroan seperti Tolak Angin, Talak Linu, dan Esemag yang diklaim mencatatkan tren positif. 

"Permintaan produk herbal kami seperti Tolak Angin, Tolak Linu, Esemag dan lain-lain menunjukkan tren yang positif dan diharapkan terus meningkat, karena kalau dilihat dari rasio konsumsi per kapita masih sangat rendah," jelas David kepada Kontan.co.id, hari ini. 

Baca Juga: Memperluas Pasar Ekspor, SIDO Menyasar Afrika Timur

Sido Muncul mengincar pertumbuhan penjualan minimal antara 10% sampai dengan 15% selama 2023. Namun target ini masih sangat konservatif, pihaknya berharap dapat merealisasikan pertumbuhan yang lebih tinggi sampai tutup tahun nanti. 

Maklumlah, kinerja perseroan sempat terkoreksi selama periode Januari-September 2022. Penjualan maupun laba bersih terkoreksi masing-masing 5,85% dan 16,75% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Penurunan kinerja itu diakibatkan kenaikan inflasi pada kuartal II-2022 serta dipengaruhi oleh menurunnya permintan produk kesehatan lantaran penyebaran virus korona sudah jauh lebih terkendali dibandingkan tahun 2021, terutama ketika ada serangan Covid-19 Varian Delta. 

Untuk memaksimalkan bisnis di sepanjang tahun ini, SIDO menyiapkan beberapa strategi antara lain, mengoptimalkan pasar yang telah terbentuk dengan menambah produk baru, baik suplemen herbal maupun minuman. 

 

Sido Muncul juga akan terus melakukan pengembangan pasar ekspor ke sejumlah negara seperti Afrika (Barat & Timur), Indo China, dan negara-negara semenanjung Arab.

"(Kemudian) penjualan bahan baku herbal, baik ekstraksi maupun atsiri yang telah dipersiapkan sebagai pengembangan bisnis B2B," jelas David. 

Di tahun 2023 ini, SIDO menyiapkan alokasi belanja modal atau capital expenditure (Capex) sekitar Rp 197 miliar. Dana capex itu bakal digunakan untuk melanjutkan project greenhoue serta modal penambahan peralatan produksi dan peralatan RnD untuk Sido Muncul dan untuk anak perusahaan.

"Sementara kami belum menganggarkan kebutuhan untuk ekspansi tertentu, tapi tidak menutup kemungkinan jika memang ada target bisnis yang benar2 bagus untuk Sido Muncul," pungkasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×